RN - Kepala Dinas Bina Marga DKI, Hari Nugroho mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pihaknya melakukan penataan ulang terhadap salah satu ikon wisata sejarah ibu kota, yakni Kota Tua.
Menurut Hari, mantan Mendikbud era pertama Jokowi itu ingin Kota Tua seperti sebuah kota maju di Eropa. Hari menyebut, icon yang disebut sebagai pertama utara Jakarta itu bakal dikembalikan kepada semangat awalnya di tahun 1600-an, saat Jakarta masih menjadi Batavia.
"Nanti kita akan desain seperti pada saat tahun 1627 sampai 1632. Kita buat alurnya, tipologi pedestriannya, jadi kita kembalikan ke sejarah lamanya esensi menjadi kebanggaan kita saat Batavia dulu," kata Hari dalam acara webinar di Jakarta, dikutip pada Selasa, (24/8/2021).
BERITA TERKAIT :Kota Tua Dan Masjid Istiqlal Kini Marak PKL
Ini Strategi Yayasan Kota Tua Gaet Wisatawan Pasca Pandemi
"Kenapa Kota Tua? Ini menjadi daya tarik yang luar biasa, menjadi permata utara Jakarta," sambungnya.
Penataan itu, jata Hari, dimulai dengan perapian jalan di sekeliling museum seperti Jalan Lada Dalam dan Kemukus. Di samping itu, kata Hari, Pemprov DKI berencana bakal memberlakukan low emission zone alias LEZ di sekitar Kota Tua.
Dengan konsep tersebut, nantinya tidak ada kendaraan umum dan pribadi yang boleh masuk ke dalam Kota Tua. Konsep ini, meniru penataan kota-kota maju di Eropa.
"Nah di situ akan diterapkan low emission zone, tidak ada lagi kendaraan yang masuk Kota Tua selain bus TransJakarta. Di situ akan menjadi plaza seperti kota di Eropa yang maju. Jadi tidak ada lagi kendaraan umum yang tidak berbasis emisinya rendah, hanya kendaraan listrik dan TransJakarta," tuturnya.
Pedestrian akan semakin diperluas, sehingga lebih ramah untuk pejalan kaki. Di samping memperbanyak tempat-tempat bersantai dan plaza-plaza.
"Nanti selain TransJakarta, kita integrasikan kereta api dari Kemenhub," pungkasnya.