Jumat,  29 March 2024

Jawa Dan Bali Waspada

Virus Delta Aja Belum Kelar, Ternyata Banyak Varian Baru Corona  

NS/RN
Virus Delta Aja Belum Kelar, Ternyata Banyak Varian Baru Corona  
Ilustrasi

RN - Corona ternyata banyak variannya. Diketahui, kasus Delta hingga kini belum bisa dilumpuhkan. 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengindikasikan masih banyak kasus Corona yang belum terdeteksi. Pakar epidemiologi mengingatkan kurangnya deteksi dini kasus Corona dapat meningkatkan angka kematian hingga lonjakan kasus Corona.

Menurut Dicky, deteksi dini kasus Corona di Indonesia masih minim. Bahkan, dia menyebut testing Corona saat ini cenderung menurun.

BERITA TERKAIT :
Corona Depok Makin Ganas, Banyak Yang Mendadak Meriang Dan Flu 
Coorna Makin Ngegas, Jakut Jaktim Jaksel Horor Tuh

"Jadi kalau bicara penurunan di tengah test positivity rate yang tinggi ya tidak valid, jelas tidak valid, jadi argumentasinya nggak kuat, akhirnya ini berpengaruh pada validitas data lainnya, dan angka kematian, dan sekali lagi di tengah angka kematian yang ini tinggi loh," kata dia.

Dicky mengingatkan bahwa Indonesia belum lepas dari Corona varian Delta. Dia juga berbicara kemungkinan lonjakan kasus Corona kembali terjadi pada pertengahan September jika tidak dilakukan mitigasi.

"Sepertinya kita belum selesai krisis Delta dan saya sampaikan potensi lonjakan baru ada di pertengahan September ini kalau mitigasinya masih seperti ini dan angka kematian juga ada potensi meningkat tentu biasanya 3 minggu setelah lonjakan," jelas Dicky.

Lonjakan kasus Corona itu, kata Dicky kemungkinan akan terjadi di Pulau Jawa dan Bali pada daerah dengan cakupan testing masih rendah.

"Dari Jawa pun masih ada terutama di pedesaan dan perkampungan yang masih belum mencapai status test positivity rate 8 persen yang disebut moderat, ini yang menjadi permasalahan, ini yang akan membuat kondisi krisis ini menjadi pandemi kita lama nih dan nanti naik turun, terutama yang akan dilihat dan dirasakan masyarakat adalah banyaknya kematian karena di sisi lain vaksinasi belum menjangkau separuh dari penduduk sehingga kematian ini yang akan terjadi," tutur dia.