RN - PGN terus mengembangkan infrastruktur jaringan pipa gas bumi. Targetnya penggunaan gas untuk rumah tangga di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi hingga Papua meningkat.
Group Head Sales and Operation Region III PT. Perusahaan Gas Negara, Tbk yang meliputi wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi hingga Papua Iwan Yuli Widyastanto mengatakan, terdapat sekitar 42.054 sambungan rumah (SR) di wilayah-wilayah yang tersebar di Surabaya, Sidoarjo-Mojokerto, Pasuruan-Probolinggo, Bojonegoro, dan Semarang.
"Kemudian pengembangan jaringan pipa gas baru ini dilanjutkan pada tahun 2022 dan seterusnya dengan target setiap tahunnya sebesar 245.567 SR hingga tercapai 4 juta SR di Indonesia pada tahun 2025 mendatang," paparnya
BERITA TERKAIT :Ban Kapten Mbappe di Timnas Bakal Dicopot
Mental Bermasalah, Kylian Mbappe Masih Banjir Dukungan
Ia mengatakan, jumlah tersebut belum termasuk 74.782 SR calon pelanggan "Jargas APBN" yang akan segera teraliri gas di awal tahun 2022 di Jawa Timur.
Jumlah tersebut tersebar di Kabupaten Bojonegoro 10.000 SR, Kabupaten Lamongan 5.935 SR, Kota Surabaya 6.088 SR, Kabupaten Sidoarjo 11.418 SR, Kota Mojokerto 5.699 SR, Kabupaten Mojokerto 5.935 SR.
Kemudian Kabupaten Jombang 6.137 SR, Kabupaten Pasuruan 5.750 SR, Kota Pasuruan 7.003 SR, Kabupaten Probolinggo 5.737 SR dan Kota Probolinggo 5.080 SR.
Ia mengatakan, program pengembangan jaringan pipa gas baru nonAPBN maupun APBN tersebut merupakan dukungan PGN kepada Pemerintah untuk mengurangi subsidi pemakaian gas tabung sekaligus menyediakan sumber energi yang aman dengan harga kompetitif untuk masyarakat.
"Gaskita menawarkan beberapa kelebihan, misalnya pipa instalasi dari meter gas ke kompor lebih panjang 15 meter, diskon konversi water heater untuk pelanggan rumah tangga, asuransi kebakaran, inspeksi pipa instalasi dan peralatan, hingga monitoring dalam jaringan pemakaian gas, dan pencatatan meter otomatis," ujarnya.
Menurutnya, beberapa keunggulan tersebut akan didapatkan calon konsumen hanya dengan harga Rp10.000/m3. Segmentasi pelanggan yang ditargetkan ialah pemilik rumah dengan penggunaan listrik lebih dari 900 VA ataupun pelaku usaha seperti UMKM, hotel, resto maupun ruko.
Selain inovasi produk tersebut, lanjut dia, PGN juga senantiasa meningkatkan layanannya dengan menjaga kehandalan pasokan gas, menjaga infrastruktur jaringan pipa gas, peningkatan layanan mobile, perluasan channel atau aplikasi pembayaran dan sebagainya.
"PGN juga terus mengembangkan infrastruktur jaringan pipa gas bumi baru sehingga energi baik gas bumi dapat dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas," tukasnya.
Meski demikian, pengelolaan jaringan gas rumah tangga menyisakan beberapa koreksi seperti, harga jual jual gas di wilayah baru ditetapkan pemerintah lebih tinggi dari harga jual gas di wilayah lama seperti di Kabupaten Gresik, Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.
"Harga jual gas di wilayah lama ini terakhir ditetapkan harganya pada tahun 2007 silam dan sampai pertengahan tahun 2021 belum pernah disesuaikan," ujarnya.