Jumat,  17 May 2024

Elektabilitas Jokowi Keok bila Diadu dengan Gerakan 2019GantiPresiden

Agus Supriyanto
Elektabilitas Jokowi Keok bila Diadu dengan Gerakan 2019GantiPresiden

RADAR NONSTOP-Elektabilitas Jokowi kalah bila diadu dengan Gerakan 2019GantiPresiden. Itu hasil survei.

Demikian dinyatakan Juru Kampanye Prabowo-Sandi, Ferdinan Hutahaen dalam acara Deklarasi Melati Putih Indonesia Milenial di Sekretariat Nasional (Seknas) Pemenangan Prabowo-Sandi, Jakarta, Minggu (18/11/2018). Menurut Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, berdasarkan survei, elektabilitas Prabowo memang masih kalah sedikit dengan Jokowi.

Akan tetapi, kata Ferdinan, hasilnya berbeda jika elektabilitas Jokowi diadu dengan dukungan terhadap gerakan ganti presiden. "Namun, kalau diadu antara Jokowi dengan gerakan #2019gantipresiden, elektabilitas Jokowi kalah yaitu 57 persen berbanding 43 persen," ucapnya.

BERITA TERKAIT :

Nah, berangkat dari kepercayaan survei itu, papar Ferdinan, masih banyak masyarakat yang ingin terjadi pergantian kepemimpinan. Tetapi, imbuhnya, masih belum berkeinginan memilih Prabowo sebagai Presiden pada Pilpres 2019.

Oleh karena itu, BPN Prabowo menargetkan menggaet kaum milenial di 10 provinsi yang diyakini akan menimbulkan efek domino di daerah lain. Ia pun optimis, suara milenial sangat menentukan kemenangan pada Pemilu 2019.

Hal itu, lanjutnya, dikarenakan jumlahnya sekitar 130 juta jiwa. "Karena itu, BPN Prabowo-Sandi akan maksimal menggaetnya. Saya yakin, kalau milenial di 10 provinsi itu aktif dan mengajak melakukan perubahan, maka kami yakin Prabowo-Sandi akan menang," tegas Ferdinan.

Mantan relawan pendukung Jokowi ini menyebut, masih banyak kalangan milenial yang belum menentukan pilihannya pada 2019. Tetapi, ucap dia, ingin terjadi pergantian kepemimpinan nasional.

"Kami selalu kampanyekan bahwa saat ini momentumnya milenial bangkit dan hadir sebagai agen perubahan," ia menandaskan.

Ferdinan yang merupakan kader Partai Demokrat menilai, kaum milenial harus digaet sebanyak-banyaknya dan partainya memiliki Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ikon kaum milenial. Selain itu, ia mengatakan, partainya terus mengkampanyekan bahwa saat ini merupakan momentum bagi milenial untuk melakukan perubahan.

"Karena, kalau terlewat, maka semakin sulit mengembalikan kejayaan Indonesia. Pada Pilpres 2019, kita punya Sandi yang menjadi ikon milenial sehingga gerakan kekuatan ini untuk bermanfaat. Kita tidak hanya sekadar memenangkan Pilpres dan Pileg 2019, namun menjadikan milenial sebagai agen dan pelaku utama perubahan," dia menandaskan.