Jumat,  22 November 2024

Jenderal Dudung 'Disemprit', Ini Saran Dari Muhammadiyah Soal Agama 

NS/RN/NET/DTC
Jenderal Dudung 'Disemprit', Ini Saran Dari Muhammadiyah Soal Agama 

RN - Muhammadiyah meminta kepada Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman memperbaiki soal pernyataan yang menyebut bahwa semua agama benar di mata Tuhan. 

"Mungkin maksudnya baik itu ya ingin mengajarkan sikap toleransi kepada ada aparat, jajaran, cuma pernyataannya beliau perlu diperbaiki," ujar Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad kepada wartawan, Rabu (15/9/2021).

"Mungkin semua agama benar menurut kepercayaan masing-masing, penganut masing-masing, yang bagus sih (pernyataan) begitu. Kalau Tuhan kan Tuhannya berbeda-beda," lanjutnya.

BERITA TERKAIT :
Woi Jangan Jualan Agama Demi Kursi Wali Kota Bekasi 
Dorong Inklusi Keuangan, Unit Usaha Syariah Bank DKI Siap Dukung Transaksi Perbankan Muhammadiyah DKI Jakarta

Dadang juga merespons pernyataan Dudung yang meminta jajarannya tak fanatik agama. Justru Dadang menyebut kefanatikan dalam agama itu perlu, namun juga didampingi dengan toleransi.

"Kalau fanatik sih boleh agama kan memang harus fanatik cuma penuh kasih sayang kepada orang lain, menghormati orang lain, kalau beragama harus fanatik, tidak merendahkan, tidak melecehkan, tidak menyebabkan orang terhina, oleh kita ya toleransi," terangnya.

Sebelumnya, pernyataan Letjen Dudung itu disampaikan saat mengunjungi Batalion Zipur 9 Kostrad, Ujungberung, Bandung, Jawa Barat. Senin (13/9). Dudung mengunjungi Batalyon Zipur 9 Kostrad bersama Ketua Persit KCK Gabungan Kostrad Rahma Dudung Abdurachman.

Dudung mulanya meminta prajurit TNI AD untuk bijak dalam bermedia sosial. Mantan Pangdam Jaya ini meminta mereka menghindari sikap fanatisme yang berlebihan terhadap agama. Sebab, menurutnya, semua agama sama di mata Tuhan Yang Maha Esa.

"Bijaklah dalam bermain media sosial sesuai dengan aturan yang berlaku bagi prajurit. Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama. Karena semua agama itu benar di mata Tuhan," kata Dudung, dikutip detikcom dari keterangan pers Penerangan Kostrad, Selasa (14/9).