PON Papua, MPOJ Sebut Warga DKI Rindu Atlet Sabet Juara Umum
RN - Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua sudah di depan mata. Seluruh atlet dari berbagai provinsi sudah siap berlaga di Bumi Cendrawasih.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang secara resmi melepas atlet di Balai Kota, Rabu (15/9) berharap agar atlet-atlet ibu kota mampu meraih medali dan menjadi juara umum. Diketahui, Jakarta terakhir kali juara umum PON pada tahun 2012 dengan tuan rumah Riau.
Jakarta tercatat menjadi juara umum sebanyak 11 kali dari 20 penyelenggaraan PON. Dari hasil survei Masyarakat Pemantau Olahraga Jakarta (MPOJ) menyebutkan, saat ini warga mengharapkan Jakarta menjadi juara umum di PON.
BERITA TERKAIT :Hasil Evaluasi PON Aceh-Sumut, Selancar Ombak DKI: KONI & Cabor Sudah Berjuang
Tancap Gas, KONI Jakarta Lakukan Evaluasi Hasil PON Aceh-Sumut
"80 persen warga DKI mengharapkan juara umum PON di Papua. Dan ini harus dibuktikan, karena saat PON di Jabar 2016, DKI harus puas pada posisi ketiga dimana juara umum direbut tuan rumah dan posisi kedua yakni Jawa Timur," terang Tim Kajian MPOJ, A Harinurdin di Jakarta, Jum'at (17/9).
Semangat para atlet dan cabang olahraga (cabor) untuk berlatih memang sudah terlihat. Dari pantauan MPOJ latihan yang dilakukan diberbagai tempat (venue) seperti di PPOP Ragunan, Stadion Rawamangun, GOR Senam Raden Inten dan Gelora Bung Karno Senayan dengan tetap menjalankan prokes secara ketat di tengah pandemi covid19.
"Artinya sudah ada semangat tinggal hasil akhir. MPOJ bersama warga Jakarta pastinya mendoakan tim kontingen DKI akan mampu menjadi juara umum," ungkapnya.
Dalam kajian MPOJ menyebutkan, meski dalam sisi anggaran belum ideal tapi semangat para atlet sudah menggelora untuk kembali merebut juara umum di PON.
MPOJ merinci untuk merebut juara umum PON pastinya membutuhkan biaya besar. "Karena kesejahteraan atlet harus menjadi nomor satu. Atlet yang berlaga di PON sekitar 750 atlet, belum termasuk atlet lapis 2 nya," beber Harinurdin.
MPOJ menyebut, anggaran olahraga yang saat ini dikelola KONI DKI Jakarta, 85 persen dititik beratkan kepada pembinaan atlet prestasi, honor atlet dan pelatih hingga peralatan cabang olahraga.
"Biaya pembinaan atlet butuh besar, harus ada TC luar negeri, uji coba tanding luar negeri hingga memanggil pelatih asing. PON menjadi pertaruhan KONI di bawah kepemimpinan Djamhuron P Wibowo dan Kepala Dispora Ahmad Firdasu," tambahnya.
Sementara Ketua Kontingen PON Papua dari DKI Jakarta, Hidayat Humaid mengaku, persiapan atlet sudah siap untuk berlaga. Dosen senior UNJ ini meminta doa kepada seluruh warga DKI agar perjuangan atlet di Papua bisa membuahkan hasil maksimal.
"Kita sudah siap. Insya Allah hasilnya bisa maksimal," terang Hidayat yang juga Wakil Ketua Umum KONI DKI Jakarta ini.