Sabtu,  20 April 2024

Istilah Bonus Kepret Saat Atlet DKI Jakarta Meraih Emas Di PON Papua

NS/RN
Istilah Bonus Kepret Saat Atlet DKI Jakarta Meraih Emas Di PON Papua
Atlet sepatu roda DKI Jakarta meraih emas.

RN - Atlet-atlet DKI Jakarta langsung mendapatkan bonus di tempat saat meraih emas di PON Papua. Sistem kepret ini hanya sebagai pemicu tambahan kepada atlet. 

Hingga Senin (27/9) malam, Kontingen DKI Jakarta sudah merebut 3 emas. Medali emas pertama diraih oleh Tim Polo Air Putri DKI Jakarta yang berhasil mengalahkan Jawa Barat dengan skor 10-7 di Stadion Akuatik, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Senin 27 September 2021.

Emas kedua dan ketiga disumbang dari atlet sepatu roda pada lomba hari pertama di Klementinal Roller Sport Arena, Jayapura, Senin (27/9). Alifia Meidia Namasta di nomor 15.000 meter eliminasi putri dan Yonatan Lovertus Reinhartta di nomor 15.000 eliminasi putra berhasil menjadi yang terbaik.

BERITA TERKAIT :
Atletico Madrid Lirik Pemain Gratisan
Countdown PON Aceh-Sumut Di Gedung KONI DKI Jadi Tempat Selfie Atlet 

Selain dua medali emas, cabang sepatu roda juga menyumbang dua medali perak dari nomor Sprint ITT 400 meter putri dan putra. Di nomor putri medali perak disumbangkan Latisha Luna Sasmito, sementara di bagian putra disumbangkan oleh Nafi’dhiya Pradhiasta.

Di nomor 15.000 meter eliminasi putri meraih emas diraih Alifia dengan catatan waktu 30.18.065 (30 menit, 18,065 detik) Medali perak diraih atlet DI Yogyakarta Aurelia Nafeswati dengan catatan waktu 30.17.353. Sementara medali perunggu jatuh ke tangan atlet Jawa Barat Salma Falya Niluh H dengan catatan waktu 30.19.599.

Sedangkan di nomor putra kelas yang sama, medali emas diraih Yonatan dengan catatan waktu 25.49.547, medali merak oleh Aiko Engenias Laksono dengan catatan waktu 25.49.680, sementara medali perunggu direbut atlet Jawa Timur Yosy Aditya Nugraha dengan 25.52.959.

Di nomor sprint 400 meter ITT putri, Latisha merebut medali perak dengan catatan waktu 35,435 detik.  Medali emas nomor ini direbut atlet Papua Deitalianis Stegrian dengan catatan waktu 33,435 detik, sedangkan medali perunggu direbut atlet Papua lainnya, Zhahwa Harmalia Putri dengan catatan waktu 35,460 detik.

Sementara di nomor Sprint 400 meter putra Nafi’dhiya meraih medali perak dengan mencatat waktu 31,644 detik, medali emas direbut atlet Papua Jeremia Wihardja dengan catatan waktu 31,475, sedangkan medali merunggu jatuh ke tangan atlet DI Yogyakarta Hilma Nafika Sagarinatha dengan catatan waktu 32,346 detik.

Ketua Kontingen PON DKI Jakarta Hidayat Humaid mengatakan, sistem bonus di tempat atau kepret ini hanya sebagai tambahan bonus bagi atlet. 

"Ini bonus langsung di tembat. Istilahnya bonus dadakan lah," terang Hidayat. 

Hidayat berharap kepada seluruh atlet dan pelatih terus berjuang untuk mengharumkan nama Jakarta. "Kami juga mohon doa kepada seluruh warga DKI agar kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan sempurna," terangnya. 

Hal senada diucapkan Sekretaris Kontingen PON DKI Jakarta Jamran. "Ini bonus dadakan di tempat. Bahasa kami itu kepretan untuk memicu semangat atlet dalam meraih emas," terangnya. 

Jamran mengaku, seluruh atlet bisa bertanding secara fair dan serius. "Yakinkan dalam diri kalau Anda sang juara," terang Sekum KONI DKI Jakarta ini.

Hingga berita ini diturunkan, posisi DKI Jakarta berada diurutan kedua atau di bawah tuan rumah, papua. Tim ibukota meraih 3 emas, 2 perak dan 4 perunggu. Sementara Papua menyabet 7 emas, 1 perak dan 1 perunggu.