RADAR NONSTOP - Tersangka kasus suap proyek PLTU Riau-1, Eni Maulani Saragih resmi didepak dari Gedung Parlemen.
Kepastian tersebut diumumkan pada Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ke-8 pembukaan masa sidang II Tahun Sidang 2018-2019 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/11/2018). Eni selaku kader Partai Golkar, digantikan oleh Eddy Kuntadi.
Proses pelantikan pengganti antar waktu (PAW) pun langsung dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. “Eddy Kuntadi menggantikan Eni Maulani Saragih dari Fraksi Golkar," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah selaku pemimpin rapat paripurna.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Selanjutnya, Eddy langsung diambil sumpahnya secara Agama Islam disaksikan langsung oleh rohaniawan dan Ketua DPR Bambang Soesatyo. Setelah diambil sumpahnya para pimpinan DPR mengucapkan selamat pada Eddy. Mereka berharap Eddy bisa ikut memperkuat lembaga parlemen.
“Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh, saya ulang, akan bekerja dengan sungguh-sungguh, demi tegaknya demokrasi serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi seseorang dan golongan,” ucap Eddy saat membacakan sumpah.
Fahri pun berharap masuknya Eddy ke DPR dapat memperkuat fungsi konstitusional lembaga parlemen. "Semoga bisa memperkuat tugas-tugas konstitusional," ujar Fahri.
Diketahui, dalam kasus PLTU Riau I, KPK baru menjerat tiga orang tersangka, yakni Eni Maulani Saragih, pemilik Blackgold Natural Resources Limited Johanes Budisutrino Kotjo, dan mantan Sekjen Golkar Idrus Marham. Idrus diduga secara bersama-sama dengan Eni menerima hadiah atau janji dari Johanes terkait kasus ini.
Idrus disebut berperan sebagai pihak yang membantu meloloskan Blackgold untuk menggarap proyek PLTU Riau-1. Mantan Sekjen Golkar itu dijanjikan uang USD 1,5 juga oleh Johanes jika Johanes berhasil menggarap proyek senilai USD 900 juta itu.
Proyek PLTU Riau-I sendiri masuk dalam proyek 35 ribu Megawatt yang rencananya bakal digarap Blackgold, PT Samantaka Batubara, PT Pembangkit Jawa-Bali, PT PLN Batubara dan China Huadian Engineering Co. Ltd.