Senin,  29 April 2024

Kali Angke Biang Kerok Banjir Di Kedoya Utara & Kembangan 

NS/RN
Kali Angke Biang Kerok Banjir Di Kedoya Utara & Kembangan 
Banjir di Kedoya Utara, Jakbar.

RN - Kawasan Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakbar selalu menjadi langganan banjir. Dari era Sutiyoso, kawasan padat penduduk di RT 01-04/08 itu tidak pernah absen dari banjir. 

Jika musim hujan tiba, warga seperti biasa akan mengelus dada akibat banjir. Air yang menggenangi pemukiman tersebut berasal dari Kali Angke. 

Kali Angke yang bantaran kalinya dihuni pemukiman itu diduga menjadi penyebab utama banjir. Selain Kedoya Utara, kawasan Kembangan Utara, Kembangan itu juga terkena imbas dari Kali Angke. 

BERITA TERKAIT :
Banjir Jakarta Gak Ada Obatnya, Butuh Gubernur Radikal Atau 1/2 Gila
Banjir Jakarta Disengaja? BPPD DKI: Sejak Zaman Belanda Juga Banjir

"Di sini, air masuknya cepat tapi perginya lama. Setiap tahun kalau musim hujan pasti banjir," tegas warga Kedoya Utara kepada wartawan, Minggu (7/11) malam. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada rentang Desember 2021-Februari 2022.

Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, setiap daerah akan mengalami puncak musim hujan berbeda-beda. "Puncak musim hujan itu lebih didominasi di Bulan Desember, Januari, Februari."

Di Jawa, Jawa Timur misalnya puncak musim hujan akan terjadi pada Januari-Februari 2022. "Jawa Tengah bagian selatan ada yang November-Desember ini," kata Hary dalam diskusi daring Polemik Trijaya bertajuk 'Indonesia Siaga Bencana', Sabtu (6/11/2021).

BMKG, lanjut Hary, telah merilis sejumlah prakiraan cuaca sebagai pemberitahuan bagi pemerintah daerah yang wilayahnya masuk dalam wilayah musim hujan intensitas tinggi.

Teranyar, di akhir Oktober 2021, BMKG juga telah mengadakan konferensi pers terkait dampak La Nina, agar pemerintah daerah mengintensifkan upaya penanganan, serta meningkatkan level kewaspadaan menjadi level siaga.

Sejumlah daerah yang perlu menaruh kewaspadaan terhadap puncak musim hujan, antara lain Sumatera, Jawa-Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi.

"Di pertengahan Oktober kami mengadakan press conference lagi terkait potensi dampak La Nina, supaya (pemerintah daerah) intensif lagi melakukan kewaspadaan menjadi siaga," terangnya.