Jumat,  22 November 2024

Jelang Muktamar NU, Ada Yang Borong Kamar Hotel Di Lampung

NS/RN
Jelang Muktamar NU, Ada Yang Borong Kamar Hotel Di Lampung
Ilustrasi

RN - Nahdlatul Ulama (NU) lagi heboh. Sebab, jelang Muktamar NU ada dugaan kamar hotel diborong. 

Yang dituduh adalah Kementerian Agama (Kemenag). Kemenag dituding memborong kamar di sejumlah hotel di Lampung menjelang pergelaran Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU). Hotel-hotel yang disebut diborong itu berlokasi di Bandar Lampung.

Pihak yang menyebut Kemenag memborong sejumlah hotel di Lampung jelang Muktamar NU ialah Wakil Ketua PWNU Lampung Muhammad Irfandi. Video Irfandi menyebut Kemenag memborong kamar hotel ramai beredar di aplikasi chatting WhatsApp (WA).

BERITA TERKAIT :
Jakarta Masih Banjir, Pj Teguh Mulai Galau Dan Pusing?
Belajar Dari Paman Birin Yang Bebas Dari Jeratan Kasus Korupsi Oleh KPK

Dalam video berdurasi 2 menit 49 detik, Irfandi meminta Kemenag memberi klarifikasi. Dia menyebut tindakan tersebut sebagai 'sabotase'.

"Sekali lagi ini mengindikasikan bahwa ini ada sabotase negara terhadap kegiatan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Provinsi Lampung," kata Irfandi dalam rekaman video tersebut seperti dilihat, Senin (8/11/2021).

Dalam video tersebut, Irfandi menyatakan setidaknya ada 6 hotel yang kamarnya diborong. Keenam hotel yang disebutnya di antaranya Hotel Amalia, Hotel Novotel, Hotel Yunna, Springhill Condotel, Hotel Emersia, dan Hotel Sheraton.

"Ini ada kegiatan apa Kementerian Agama seperti ini?" katanya.

Dia menyebut diborongnya kamar hotel di Bandar Lampung membuat sulit PWNU Lampung selaku panitia Muktamar ke-34 NU. Menurutnya, pihaknya menjadi kesulitan memberi akomodasi kepada para tamu.

Dia menyebut akan meminta aparat penegak hukum mengusut dugaan 'sabotase' tersebut.

Pihak Kemenag menepis mentah-mentah tudingan tersebut. Plt Kabiro Humas Data dan Informasi Kemenag, Thobib Al-Asyar, mengatakan sudah mengecek kabar tersebut ke Kemenag Kanwil Lampung.

Dia menegaskan Kemenag tidak memborong kamar-kamar hotel di Bandar Lampung.

"Hasil koordinasi kami dengan Kanwil Lampung, bahwa itu tidak benar sama sekali," kata Thobib saat dimintai konfirmasi.

"Demikian juga Kemenag pusat juga tidak (memborong kamar hotel), karena penggunaan uang negara ada mekanismenya," tambah dia.