RN - Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin akhirnya aktif. Dia teriak agar seluruh pondok pesantren (ponpes) mengurus izin persetujuan bangunan gedung (PBG).
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto telah meminta kepada Cak Imin untuk memperhatikan insiden Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, yang menyebabkan 67 orang meninggal dunia.
"Jika belum, pembangunan gedung yang masih berjalan harus dihentikan dahulu. Harus ada PBG. Pak Menteri PU menjamin semua jenis perizinan free. Yang penting dipastikan semua proses pembangunan tanpa izin hentikan. Hentikan dulu," kata Cak Imin seusai menemui Menteri PU Dody di kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Selasa (7/10/2025).
BERITA TERKAIT :Dipanggil KPK Korupsi DJKA Kemenhub, Billy Beras Ipar Jokowi Gak Sakti Lagi?
Cak Imin melanjutkan, pemerintah akan turun tangan membantu perizinan bangunan. Satgas Penataan Pembangunan Pesantren juga dibentuk untuk mempercepat pendataan dan audit.
Cak Imin berharap upaya ini bisa mengantisipasi insiden Pesantren Al Khoziny yang menewaskan sekitar 67 santri terulang lagi. Dia pun mewanti-wanti para pengurus pondok pesantren.
Selanjutnya, pemerintah bakal menyiapkan anggaran untuk membuat pondok pesantren di Indonesia lebih baik. Dengan anggaran yang terbatas, Cak Imin tetap optimistis upaya pemerintah bisa optimal.
Sementara Polda Jawa Timur akan menyelidiki kasus ambruknya bangunan di Ponpes Al Khoziny. Keluarga korban mendukung polisi mengusut dugaan pelanggaran pidana kasus itu tanpa pandang bulu.
"Saya tekankan kalau memang ada pelanggaran hukum di situ, ada kelalaian manusia, ya harus diproses, siapa pun itu, tidak memandang itu status sosial siapa. Hukum harus ditegakkan," kata salah satu keluarga korban, Fauzi, Selasa (6/10/2025).
Anak Fauzi menjadi salah satu korban selamat dari insiden ambruknya Ponpes Al Khoziny. Namun empat keponakannya yang juga mengenyam pendidikan pesantren tersebut meninggal dunia.
Fauzi mendorong kepolisian tidak ragu dalam mengusut kasus tersebut. Dia meminta penyelidik memeriksa semua pihak yang terlibat.
Setelah lebih dari sepekan, operasi pencarian korban ambruknya bangunan tersebut diakhiri hari ini. Basarnas menyatakan 104 orang selamat dan 67 korban meninggal dunia, termasuk terdapat 8 body parts.
