RN - Gubernur Riau Abdul Wahid kini sudah di dalam bui. Hidupnya kembali susah setelah melakukan aksi pemalakan kepada anak buahnya.
Dengan kode jatah preman (japrem) dengan total Rp 7 miliar dan baru didapat Rp 4 miliar. Saat operasi tangkap tangan atau OTT, Abdul Wahid kabur dan ngumpet di kafe.
Dari tangan mantan anggota DPR dari Fraksi PKB itu, KPK mengamankan Rp 1,6 miliar duit pecahan dolar USA, rupiah dan EURO. Aksi Abdul Wahid ini tentunya mencoreng Ustadz Abdul Somad (UAS).
BERITA TERKAIT :Gubernur Riau Minta Japrem, Abdul Wahid Plesiran Ke Eropa Pakai Duit Hasil Memeras Anak Buah?
Saat pilkada, Abdul Wahid menang karena didukung oleh UAS. "Kita coblos Wahid karena ada UAS," tegas warga Pekan Baru, Riau, Jumat (7/11).
Sebelum menjabat gubernur, Abdul Wahid dikenal sebagai politisi yang merakyat. "Pas menjabat jadi preman dia," ucap warga lainnya.
Dalam unggahan di media sosial pribadinya, UAS menuliskan kisah panjang perjalanan hidup Abdul Wahid yang penuh perjuangan sejak muda. Ia menggambarkan sosok sahabatnya itu sebagai pribadi sederhana dan pekerja keras.
"Anak yatim. Di Simbar. Kampung di Indragiri Hilir. Dikirim ibunya mondok ke Canduang. Lanjut kuliah di Fakultas Tarbiyah, UIN Suska Riau. Jadi kuli bangunan untuk biaya kuliah. Numpang di kantor PKB. Punya duit, kenal dengan anak gadis, baru kenal dua bulan, dia pinang sendiri, nikah," tulis UAS di akun Instagram nya @ustadzabdulsomad_official, Selasa (4/11/2025).
UAS juga menceritakan bahwa perjalanan politik Abdul Wahid tidak instan. Dari anggota DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, hingga menjadi anggota DPR RI, semuanya dilalui dengan kerja keras.
"2019 kami keliling Indragiri Hilir. Malang melintang di Jakarta. 2024 ingin pulang ke Riau. 'Ada usaha, hidup udah nyaman. Untuk apa jadi Gubernur?' ku tanya. 'Saya mau bangun Riau. Masih banyak orang susah, Ustaz,' jawabnya," ungkap UAS.
UAS menuturkan, sebelum Abdul Wahid maju dalam Pilgub Riau 2024, dirinya memberikan 16 poin kesepakatan moral, di antaranya pembangunan Islamic Centre, pemberian beasiswa untuk anak berprestasi, serta insentif bagi guru mengaji dan penyelenggara jenazah.
"Agustus 2024 kami keliling dari ujung Rokan Hilir hingga Indragiri Hilir. Saya bilang, bersih, jangan main duit. Akhirnya Abdul Wahid mendapat amanah sebagai Gubernur Riau," tulisnya lagi.
Menutup unggahannya, UAS menyampaikan doa dan penguat untuk sahabatnya itu yang kini tengah diuji.
"Laut politik dengan angin kencang, karang tajam, dipukul ombak dihempas gelombang. Sebagai sahabat, saya support dan mendoakan. "Semua orang berkumpul untuk memudaratkanmu, tidak akan mampu, kecuali memang sudah taqdir Allah. Pena taqdir sudah terangkat, kertas taqdir sudah kering," tulis UAS mengutip hadis riwayat At-Tirmidzi.
Unggahan UAS tersebut mendapat beragam respons dari masyarakat. Ada yang pro tapi banyak juga yang kontra.