Jumat,  22 November 2024

Gerak Cepat Respon Banjir, Ini Upaya Dinas LH DKI Jakarta

HW
Gerak Cepat Respon Banjir, Ini Upaya Dinas LH DKI Jakarta
Kasatpel LH Kec. Penjaringan saat Bersama Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim Gerebek Lumpur di Kapuk Muara

RN - Dalam menghadapi persoalan banjir di Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta sudah menyiagakan pasukan maupun unit kendaraan guna cepat tanggap banjir sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta.

"Sesuai dengan pesan Pak Gubernur DKI Jakarta bahwa kita harus SIAGA, TANGGAP dan GALANG. SIAGA dengan melihat beberapa indikator yang memungkinkan kenaikan air, seperti intensitas curah hujan yang tinggi, ketinggian muka air di Bendung Katulampama, dan potensi adanya Rob di pesisir Jakarta serta melakukan upaya pencegahan seperti gerebek sampah/lumpur,"ucap Kepala Dinas LH DKI, Asep kepada radarnonstop, Selasa(9/11/2021).

Asep juga menjelaskan beberapa pointer seperti,:

BERITA TERKAIT :
Bakal Dihajar Hujan, Warga Jakbar Harus Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Banjir
Jakarta Bakal Hujan Lagi, Siap-Siap Macet Horor 

TANGGAP saat adanya genangan dengan mengerahkan kekuatan penuh untuk penanganan sampah yang membuat terjadinya genangan, menyiapkan jalur khusus pembuangan sampah dari wilayah terdampak di TPST Bantargebang.

GALANG yaitu bersama-sama dalam membantu warga yang terdampak, kemudian memberikan bantuan evakuasi, persiapan toilet dan air bersih untuk tempat penampungan warga, serta membersihkan sampah yang ada pascagenangan. 

Diungkapkan Asep, Dinas Lingkungan Hidup sudah membuat pola penangan sampah yang dibagi menjadi empat mode yaitu, mode normal, mode awas, mode tergenang dan mode rehabilitasi.

- MODE NORMAL pada awal musim penghujan kita pastikan tidak ada sampah yang menghambat badan air;

- MODE AWAS untuk siaga banjir yang indikasinya dari tingginya muka air Bendung Katulampa dan tingginya intesitas curah hujan;

- MODE TERGENANG yaitu ketika tanggap darurat banjir yang ditetapkan statusnya oleh BPBD;

- MODE REHABILITASI yaitu pasca terjadinya genangan. 

Selain itu kata Asep, Dinas Lingkungan Hidup terus melakukan antisipasi dan memastikan agar tidak ada sampah yang menyumbat kali, saluran penghubung, dan pintu-pintu air di seluruh Ibukota dengan melakukan antisipasi pembersihan sampah di sepanjang saluran penghubung dan pintu-pintu air sejak jauh hari.

"Kami melakukan gerebek sampah/lumpur gabungan di wilayah DKI Jakarta, mempersiapkan kondisi sarana dan prasarana, melakukan pelatihan personil dengan pihak Damkar DKI Jakarta guna memperkuat kesiapan personil dalam menghadapi musim penghujan,"pungkasnya.  

"Serta menyiapkan petugas untuk memantau perkembangan situasi di setiap lokasi rawan tumpukan sampah saat terjadi banjir kiriman,"sambungnya. 

Terkait titik lokasi yang rawan pada musim penghujan, Asep menyebutkan terdapat 10 titik penanganan khusus di musim penghujan yaitu :

A. Aliran Ciliwung
1. Pintu Air Manggarai
2. BKB Season City
3. Ciliwung Kp. Melayu
4. Ciliwung Lama
5. Ciliwung Asrama Lenteng Agung
6. Pintu Air Karet

B. Aliran Pesanggrahan
1. Kali Pesanggrahan Deplu
2. Kali Mookevart Warung Pojok

C. Aliran Sunter
1. Waduk Ria Rio
2. Kali Sunter Kresek

"Titik lokasi yang menjadi tempat rawan penumpukan sampah titik beratnya ada di lokasi PA. Manggarai, BKB Season City, Jembatan Kp. Melayu, dan Ciliwung Lama," sebutnya.

Asep melanjutkan, untuk penambahan personil, serta kesiapan prasarana dan sarana, pihaknya tentu sudah menentukan jumlah sesuai dengan SOP berdasarkan 4 Mode Penanganan tadi yaitu Mode Normal, Mode Awas, Mode Tergenang, dan Mode Rehabilitasi. 

"Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyiagakan sebanyak 8.945 personel yang terlibat dalam satgas penanganan sampah di musim penghujan, serta mengaktifkan posko siaga banjir,"tukasnya.

Sementara itu, sarana yang disiagakan terdiri dari 1.543 unit truk angkutan sampah, 118 unit alat berat, 47 unit road sweeper, 33 Bus Toilet, 35 toilet portabel dan 50 set kubus apung/perahu ponton.


Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk waspada karena saat ini Jakarta sudah memasuki musim penghujan. 

"Lakukan upaya pencegahan banjir yang dapat dilakukan secara mandiri berupa tidak membuang sampah ke badan air dan selokan, rajin membersihkan selokan dan saluran air di sekitar rumah dari sampah agar saat hujan tidak timbul genangan, tidak menebang pohon di sekitar tempat tinggal serta membuat lubang biopori sebagai upaya penyerapan air hujan," tutupnya mengakhiri pembicaraan.

#DinasLH   #banjir   #kadislh   #gubdki   #asep