Minggu,  05 May 2024

Lantunan Selawat Badar Simbol Kemenangan Gus Yahya Jadi Ketum PBNU 

NS/RN
Lantunan Selawat Badar Simbol Kemenangan Gus Yahya Jadi Ketum PBNU 

RN - KH Yahya Cholil Staquf menang telak. Ulama yang akrab disapa Gus Yahya ini pernah menjadi juru bicara presiden.

Kini Gus Yahya menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam perhelatan Muktamar NU akhir 2021 di Lampung, Jumat (24/12/2021).

Adapun jumlah suara yang diraup Gus Yahya sebanyak 327, sementara dua calon lainnya yaitu Kiai Said Aqil Siradj 207 sedangkan As'ad Said Ali sebanyak 17 suara.

BERITA TERKAIT :
Musuh Airin Di Banten Belum Muncul, Gerindra: Tunggu Dulu & Slow Lah
Airin Bangun Koalisi Besar, Gabungkan Golkar PDIP & PKB Untuk Rebut Banten 

Selawat Badar dilantunkan para pendukung Gus Yahya sebagai selawat kemenangan atas raihan suara terbanyak. Dalam pemilihan ada 552 suara yang diberikan kepada lima bakal calon ketua PBNU.

Gus Yahya menjabat Ketua Umum PBNU periode 2021-2026. Dia lahir di Rembang, Jawa Tengah, 16 Februari 1966. 

Gus Yahya adalah putra (alm) KH Cholil Bisri, pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibien Rembang, yang juga salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). KH Cholil Bisri adalah kakak kandung KH Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus, sehingga dengan demikian Yahya adalah kemenakan Gus Mus.

Yahya dibesarkan dalam lingkungan pondok pesantren tradisional. Selain belajar langsung kepada ayah dan pamannya, Yahya juga sempat menjadi santri asuhan (alm) KH Ali Maksum di Krapyak, Yogyakarta. Saat itu Yahya menuntut ilmu di Jurusan Sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Selanjutnya Yahya bertolak ke Arab Saudi untuk mendalami ilmu agama. Yahya, yang semula hanya dikenal di kalangan santri, menjadi lebih moncer namanya ketika ditunjuk sebagai salah satu juru bicara (jubir) presiden para era pemerintahan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).