Jumat,  26 April 2024

Ganjil Genap Mau Dihapus, Jebakan Apa Usulan Nih? 

NS/RN
Ganjil Genap Mau Dihapus, Jebakan Apa Usulan Nih? 
Ilustrasi

RN - Ganjil genap diminta dihapus. Alasannya, kasus positif COVID-19 varian Omicron di DKI Jakarta mencapai 825 orang. 

Apalah ini usulan atau sekedar jebakan untuk Anies?

Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono mendesak supaya ganjil genap ditiadakan.

BERITA TERKAIT :
Ribuan Mobil Pemudik Kena Tilang Ganjil Genap Di Tol Cikampek 
Coorna Makin Ngegas, Jakut Jaktim Jaksel Horor Tuh

"Untuk menghadapi penyebaran COVID-19 tersebut, apalagi Omicron semakin tinggi di Provisi DKI Jakarta, kami meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mulai meniadakan ganjil-genap," kata Mujiyono dalam keterangannya, Selasa (18/1/2022).

"Sehingga diharapkan dapat mengurangi penggunaan transportasi massal," sambung Mujiyono.

Mujiyono juga menyoroti peningkatan keterisian tempat tidur di RS rujukan COVID-19 yang mengalami peningkatan, di mana BOR isolasi mencapai 20 persen dan BOR ICU 5 persen. Dia berharap dengan beralihnya masyarakat ke transportasi pribadi dapat mengurangi transmisi lokal kasus Omicron.

"Pemerintah perlu memperketat kembali protokol kesehatan di fasilitas umum dan tempat keramaian. Pembatasan jumlah penumpang pada angkutan umum massal juga harus segera diterapkan untuk menghindari transmisi lokal, " jelasnya.

Di samping itu, Politikus Partai Demokrat itu juga mewanti-wanti supaya penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah terus diawasi. Pasalnya, sudah ada 39 sekolah di Jakarta yang ditutup usai ditemukan kasus COVID-19.

"Total ada 67 kasus COVID-19 pada guru dan siswa. Sehingga, perlu dievaluasi secara menyeluruh penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah," ujarnya.

"Selain itu, perusahaan-perusahaan di Jakarta pun harus diminta membatasi karyawan yang bekerja di kantor atau work from office (WFO) dan kembali menerapkan work from home (WFH) bagi jenis pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah," sambungnya.

Sebagaimana diketahui, kasus positif COVID-19 varian Omicron di DKI Jakarta kembali bertambah. Saat ini, kasus positif Omicron di DKI Jakarta mencapai 825 orang dengan mayoritas pasien didominasi pelaku perjalanan luar negeri.

"Total kasus Omicron sendiri 825 dari luar negeri 582, yang non perjalanan luar negeri 243. Jadi total 825 orang," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria kepada wartawan, Senin (17/1).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia melaporkan kasus positif COVID-19 di Jakarta hari ini yang bertambah 493 orang. Total kasus aktif di DKI saat ini mencapai 3.844 orang.

"Perlu digarisbawahi bahwa 2.098 orang dari jumlah kasus aktif adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sedangkan kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 493 orang sehingga total 871.422 kasus, yang mana 129 di antaranya adalah pelaku perjalanan luar negeri," terangnya.

Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 853.987 dengan tingkat kesembuhan 98 persen. Di sisi lain, sebanyak 13.591 orang di Jakarta meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen.