RN - Ini warning untuk semua. Sebab, kasus COVID-19 di Jakarta cenderung melonjak selama beberapa hari terakhir.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kenaikan kasus COVID-19 di Ibu Kota. Salah satunya adalah melonggarnya penerapan protokol kesehatan COVID-19 di lingkungan masyarakat.
"Multifaktor, mulai dari orang sudah banyak sekali yang melakukan mobilitas, melonggarkan disiplin prokes," kata Kepala Bidang Pencegajan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia, Minggu (12/6/2022).
BERITA TERKAIT :Coorna Makin Ngegas, Jakut Jaktim Jaksel Horor Tuh
Corona Jangan Dianggap Remeh, Di Jakpus Sudah Mengerikan
Periode 30 Mei-5 Juni 2022
Senin, 30 Mei : 80 kasus
Selasa, 31 Mei : 132 kasus
Rabu, 1 Juni : 164 kasus
Kamis, 2 Juni : 158 kasus
Jumat, 3 Juni : 173 kasus
Sabtu, 4 Juni : 173 kasus
Minggu, 5 Juni : 195 kasus
Periode 6-12 Juni 2022
Senin, 6 Juni : 147 kasus
Selasa, 7 Juni : 260 kasus
Rabu, 8 Juni : 288 kasus
Kamis, 9 Juni : 276 kasus
Jumat, 10 Juni : 333 kasus
Sabtu, 11 Juni : 314 kasus
Minggu, 12 Juni : 322 kasus
Dwi mencontohkan, saat ini masyarakat sudah terbiasa membuka masker saat berada di ruang terbuka. Kebiasaan ini, kata dia, jadi terbawa saat berada di dalam ruangan.
"Tanpa disadari saat di dalam ruangan pun mulai banyak orang sering membuka masker, menganggap COVID-19 sudah tidak ada," ujarnya.
Faktor lainnya adalah menurunnya kekebalan tubuh, terutama bagi masyarakat yang menunda vaksinasi ketiga atau booster.
"Dan tingkat kekebalan (antibodi) yang mulai menurun pada orang yang sudah vaksin lengkap tapi menunda booster," ujarnya.
Dwi lantas mengimbau masyarakat tak mengendurkan prokes COVID-19. Mengingat, pandemi virus Corona masih merebak di RI.
"Jadi perlu sama-sama diingatkan terus agar menyadari bahwa COVID masih ada, tetap patuhi prokes," imbuhnya.