RN - Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta meminta PAM Jaya kerja serius. Sebab, hingga saat ini masih banyak keluhan masyarakat mengenai layanan air bersih.
Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Jaya dan Pengelolaan Air Limbah (PAL) Jaya didorong tingkatkan layanan dalam program kerja tahun 2021.
“Saat ini ada tingkat kebocoran air bersih yang cukup besar diatas 40% bahkan nyaris sampai 50%, ini tentu jadi perhatian buat kita bahwa PAM Jaya ini menyelesaikan kebocoran tersebut agar layanan air di masyarakat menjadi lebih baik,” ujar Abdul Aziz, Ketua Komisi B di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (26/1).
BERITA TERKAIT :Eks Komisaris Jago Klaim Bidik RK, Kasak-Kusuk Demi Jabatan Baru
Sah, Summarecon Bekasi Jadi Pelanggan PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi
“Untuk PAL Jaya, kami terus memonitor karena ada masukan-masukan masyarakat yang tidak sesuai dengan layanan (pengolahan limbah) yang diinginkan,” katanya lagi.
Setelah evaluasi dilakukan, dikatakan Aziz, Komisi B meminta agar BUMD PAM Jaya dan PAL Jaya mengakomodir semua saran dan masukan demi perbaikan dan peningkatan kualitas layanan masyarakat kedepan.
“Ini tentunya menjadi perhatian kita supaya Jakarta menjadi semakin lebih sehat, semakin lebih higienis dan masyarakat semakin lebih nyaman di Jakarta,” ungkap Aziz.
Sementara itu, Direktur Perumda Air Minum Jaya Syamsul Bachri Yusuf memastikan bahwa pihaknya tengah menyiapkan langkah strategis dalam mengoptimalkan layanan kebutuhan air bersih kepada warga secara bertahap hingga 2030 melalui optimalisasi Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM).
Pasalnya melalui optimalisasi SPAM, BUMD PAM Jaya mengklaim telah berhasil menjaring 900 ribu pelanggan dengan cakupan layanan 66% dan menghasilkan pendapatan Rp2,65 triliun di tahun 2021.
Merujuk dari pencapaian 2021, PAM Jaya bersikap optimis untuk tahun 2023 akan mampu menargetkan penambahan pelanggan hingga diatas 1 juta orang cakupan layanan 75% dengan target pendapatan Rp2,85 triliun. Serta penambahan kembali menjadi 2 juta orang pelanggan cakupan layanan secara penuh di tahun 2030 mendatang.
“Ini bisa terjadi karena PAM Jaya akan memegang kendali dalam pengelolaan SPAM DKI Jakarta dengan cakupan layanan 100% ke masyarakat,” terang Syamsul.
Sedangkan, Direktur Utama PD PAL Jaya Aris Supriyanto juga memastikan pihaknya juga akan terus memprioritaskan cakupan layanan terhadap program-program pengolahan beragam jenis limbah yang berada di zona-zona krusial tahun ini.
“Seperti penuntasan jaringan zona nol pipa air limbah, pembangunan jaringan pipa air limbah dan IPAL Ancol, pembangunan IPAL di kawasan Nine Thamrin. Pengelolaan limbah medis B3, pemasangan pipa limbah dan IPAL kawasan TB Simatupang, hingga pipa distribusi air daur ulang IPAL Setiabudi dan Krukut akan kita prioritaskan,” tandas Aris.