RN - Bank menjadi salah satu pilihan bagi masyarat untuk menyimpan uangnya. Nahasnya, nasib sial justru dialami Manda Firmansyah, mantan reporter Alinea.id.
Lebih dari Rp8,4 juta uangnya yang berada di rekening Bank Mandiri raib. Dirinya mulai merasa ada yang ganjal dengan uang direkeningnya sejak Oktober 2021, tetapi baru benar-benar disadari pada awal Januari 2022.
Mulanya, istri Manda hendak menarik uang sekaligus mengecek mutasi saldo dengan mencari ATM Mandiri pada Minggu (2/1), pukul 17.30.
BERITA TERKAIT :Belajar di RPTRA PI Bareng Bunda PAUD, Anak-anak Didik Sumringah
Bank DKI Jadi Tuan Rumah PORSENI BUMD DKI 2024
"Istri saya pergi ke ATM Bank Mandiri di Rumah Sakit (RS) Taman Harapan Baru, Bekasi. Namun, ternyata tidak bisa transaksi di ATM tersebut. Maka, istri saya pergi ke Bank BNI sebelah dealer motor di Taman Harapan Baru. Saat memasukkan ATM, kartunya tidak bisa masuk dan ada tulisan jika ATM sedang offline," ucapnya, Kamis (3/2).
Istrinya lalu berpindah ke ATM Bank BJB yang berada di sekitar tempat yang sama. Istrinya menarik uang tunai sebanyak Rp600.000. Namun, dirinya tidak bisa mengecek saldo dan mencetak mutasi.
Sekilas tertera di layar di ATM bahwa saldo berjumlah 14,378 juta. Namun, informasi saldo di layar ATM itu menghilang. Istri Manda kemudian berupaya kembali mencetak mutasi dan hasilnya tetap nihil.
Keesokan harinya (Senin, 3/1), Manda mencetak mutasi dan saldo yang tertera hanya Rp6,378 juta. Manda dan istrinya pun sempat cekcok karena saldo ATM hanya Rp6,378 juta.
Selanjutnya, sang istrinya pergi ke Bank Mandiri Kantor Cabang Taman Harapan Indah, Bekasi, pada Selasa (4/1). Istrinya atas nama Manda Firmansyah meminta klarifikasi terkait kehilangan uang Rp8 juta tersebut.
Bank Mandiri Kantor Cabang Taman Harapan Indah menyuruh istrinya menunggu konfirmasi/izin dari Bank Mandiri Kantor Cabang Universitas Airlangga, Surabaya.
"Di Bank Mandiri Kantor Cabang Taman Harapan Indah, istri saya bertemu dengan dua nasabah yang juga mengaku kehilangan uang ketika tahun baru 2022. Seorang ibu mengaku kehilangan uang sebesar Rp6 juta, sedangkan nasabah lainnya, seorang bapak, yang kehilangan uang sebesar Rp3 juta," tutur Manda.
Saat itu, Bank Mandiri juga berjanji akan menginvestigasi kasus ini dan terus menyakinkan istri Manda agar sekali lagi mengecek mutasi.
"Yang bikin sakit hati, pihak Bank Mandiri justru menuduh raibnya uang tersebut karena saya lupa telah bertransaksi. Padahal, sudah jelas di mutasi uang saya raib hampir setiap hari di bulan Desember 2021 melalui di ATM Merah Putih. Saya dan istri tidak tahu itu siapa pelakunya," bebernya.
"Uang saya juga raib pada bulan Oktober-November 2021," tambahnya.
Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 12 Januari, istri Manda lagi-lagi pergi ke Bank Mandiri Kantor Cabang Taman Harapan Indah dengan harapan kasusnya semakin terang. Sayangnya, kembali diminta menunggu sampai akhir Januari.
Tidak sekadar itu, Bank Mandiri Kantor Cabang Taman Harapan Indah pun justru menyalahkan Bank BJB dengan dalih tidak kooperatif. Pihak Bank Mandiri pun lagi-lagi berjanji bakal menyampaikan kabar terbaru tentang perkembangan kasus ini via telepon.
Hingga tanggal yang dijanjikan, pada 2 Februari, Bank Mandiri Kantor Cabang Taman Harapan Indah tidak merealisasikan janjinya untuk memberikan penjelasan. Bahkan, pada Rabu (26/1) dan Kamis (27/1), kembali terjadi penarikan tunai di ATM Merah Putih masing-masing sebesar Rp200.000 sehingga total Rp400.000 raib.
Merasa digantung, istri Manda terpaksa kembali meminta cuti kerja untuk mengurus ini. Ironisnya, Bank Mandiri Kantor Cabang Taman Harapan Indah terkesan tak menindaklanjuti sama sekali.
Setibanya di Bank Mandiri, satpam menyarankan lebih baik menelepon call center untuk tindak lanjut pemblokiran hingga penelusuran. Istri Manda pun mengiyakan, menelepon call center dan menjelaskan kronologinya. Sayangnya, permohonan blokir rekening dan membuka data ditolak call center Bank Mandiri.
"Anehnya ketika saya sendiri yang menelepon untuk menjelaskan persoalannya, call center Bank Mandiri justru langsung menutup panggilan telepon. Tentu saya dan istri sangat kecewa. Sudah tidak ada kejelasan uang saya raib, saya dan istri juga mendapatkan pelayanan yang buruk. Kasus berlarut-larut tanpa kejelasan ini menyebabkan kerugian saya dan istri semakin banyak," urainya.
"Saat ini, uang saya di ATM Mandiri tersebut sudah saya kuras habis. Saya tidak percaya dengan tindaklanjut investigasi Bank Mandiri," ketus Manda.
Manda menyatakan, dirinya hanya ingin Bank Mandiri melakukan investasi atas kasusnya dengan baik serta memberikan penjelasan secara transparan dan gamblang. "Dan duit saya kembali."
Hingga berita ini ditayangkan, pihak Bank Mandiri belum memberikan pernyataan apapun. Humas Bank Mandiri, Dicky Kristanto tidak memberikan respon saat tlp selulernya dihubungi.