RN - Ada temuan baru dalam pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung yang digarap PT Kereta Cepat Indonesia - Cina. Ternyata tukang las dalam pengerjaan kereta tersebut diimpor dari Cina. Memangnya tenaga lokal tidak mampu untuk mengerjakannya?
Saat meninjau pengerjaan Kereta Cepat Jakarta - Bandung, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPN/Bappenas, Pungky Sumardi mendapati tukang las kereta dalam proyek tersebut ternyata didatangkan dari Cina.
“Iya agak membingungkan. Misalnya, tukang las untuk rel itu masih harus dari Tiongkot kita datangkan,’’ ujarnya saat Rapat Panja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (8/2/2022).
BERITA TERKAIT :Urus Sartifikat, Pengembang Ngaku Sudah Kena Pungli Jadinya Lama
Casis Polri Jago Karate Duel Lawan Begal Di Kebon Jeruk
Lanjut dia, dari pengelola menjelaskan bahwa tukang las dari Cina dibutuhkan karena membutuhkan tenaga ahli guna melakukan pengelasan rel tersebut. Sebab, rel yang digunakan dalam proyek itu memiliki kualitas tinggi yang berbeda dengan biasanya.
“Setelah kami diskusi dengan mereka, ternyata rel yang ada itu adalah rel yang kualitasnnya sangat tinggi tingkat kepadatan atau ukuran besinya dan itu belum mampu diproduksi oleh Krakatau Steel. Misalnya, panjangnya pun satu batang itu sekitar 50 meter yang kita pun belum pernah bisa membuatnya,’’ katanya.
Pungky menyebut rasio TKA terhadap populasi di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan beberapa negara lainnya. Menurut datanya, tingkat tenaga kerja asing di Indonesia adalah 1:2.880 pekerja.
“Artinya di setiap pekerja 2.880 pekerja Indonesia ada 1 tenaga kerja asing,” katanya.
Sementara itu, melihat negara lainnya di Asia Tenggara, Singapura memiliki perbandingan 1:2, Malaysia 1:12, Hongkong 1:3, dan Thailand 1:17.