RN - Wacana ibadah haji dapat dilakukan di metaverse mengundang kontroversi. Sebab ibadah dengan cara seperti itu tidak sah alias tidak nyata.
Penolakan disampaikan pihak Kepresidenan Urusan Agama Turki (Diyanet). Selain itu, warganet juga menolak rencana tersebut.
Mengutip laman hurriyetdailynews, disebut di metaverse umat Muslim bisa melihat kota Mekah dari rumah atau disebut dengan ‘’Virtual Black Stone Initiative’’, di mana pengguna dapat melihat Hajr Aswad secara virtual.
BERITA TERKAIT :Jose Mourinho Kena 3 Hukuman Sekaligus
Victor Osimhen Cuek Disebut Gabung Klub Inggris
“Inisiatif ini memungkinkan umat Islam untuk melihat Hajr Aswad secara virtual sebelum ziarah ke Mekah,” kata pejabat Arab Saudi.
Terkait hal ini, Direktur Departemen Layanan Haji dan Umrah Diyanet menilai ibadah haji di metaverse bukan ibadah yang nyata.
“Haji di metaverse ini tidak dapat terjadi,” kata Remzi Bircan.
“Orang-orang beriman dapat mengunjungi Ka’bah di metaverse, tetapi itu tidak akan pernah dianggap sebagai calon haji yang nyata,” imbuh dia.