Jumat,  03 May 2024

PascaInsiden Wadas, Warga Ketakutan dan Trauma

Al
PascaInsiden Wadas, Warga Ketakutan dan Trauma
Warga menolak pembangunan Bendungan Bener, Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, ditangkap aparat kepolisian. Foto: Detik

RN - Pascainsiden Wadas, di desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, jawa Tengah, pada Selasa (8/2/2022) menimbulkan ketakutan dan trauma bagi warga setempat. Dalam peristiwa itu, puluhan warga ditangkap.

Kerusuhan terjadi karena warga menolak pembangunan Bendungan Bener, di wilayahnya.

Hal itu seperti yang disampaikan salah satu warga setempat saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menemui kelompok warga yang kontra pembangunan kuari terkait rencana pembangunan Bendungan Bener, di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, pada Minggu (13/2/2022).

BERITA TERKAIT :
5 Kali Ditangkap Gegara Narkoba, Rio Reifan Kok Ga Kapok Ya?
Polisi Tewas Di Rumah Bos Batubara, Istri Gak Percaya Suami Bunuh Diri 

Dalam sambutannya, orang nomor satu di Jawa Tengah itu meminta maaf kepada warga Wadas atas kejadian yang kurang menyenangkan alias insiden Wadas.
 
“Saya mintaa maaf pada bapak ibu atas peristiwa yang terjadi. Kedatangan saya ke sini juga ingin mendengarkan langsung dari masyarakat dari persoalan yang ada,’’ kata Ganjar.

Sambutan Ganjar disambut keluhan dari sejumlah warga. Mereka mengaku trauma atas kejadian tersebut.

“Kami takut pak. Suami saya ditangkap tanpa tahu masalahnya. Sekarang di rumah dan kalau lihat polisi atau pria asing berbaju hitam jadi ketakutan,’’ kata Waliyah, salah satu warga.

“Kita jadi setiap hari mengurung diri di rumah. Pintu selalu dikunci. Anak-anak juga trauma pak,’’ sambung Waaliyah.

Warga lain, Ana menceritakan jika dirinya dan suaminya ditangkap oleh pihak kepolisian saat konflik terjadi.

Suaminya ditangkap saat sedang berada di perjalanan menuju Purworejo, sedangkan dirinya ditangkap saat berada di desa.

"Kasihan anak saya pak, masih kecil. Bagaimana rasanya ditinggal kedua orang tuanya yang ditangkap polisi, Pak. Kami warga masih trauma," ujarnya.

Selain itu, warga meminta izin lokasi penambangan kuari di Desa Wadas agar dicabut. Mendengar hal itu, Ganjar tidak langsung mengiyakan.

"Belum, itu masalah teknis yang harus kita bicarakan. Tidak sekedar bicara cabut atau tidak cabut, tapi itu teknis. Itu yang saya katakan evaluasi teknis yang akan kami lakukan. Semua opsi masih ada peluang, makanya kita bicarakan," kata Gajar.