Senin,  06 May 2024

Gara- gara Deal Rafale, Ada Gerakan 'Asal Bukan Prabowo’

BCR
Gara- gara Deal Rafale, Ada Gerakan 'Asal Bukan Prabowo’
Net

RN- Indonesia dan Prancis melalui Menteri Pertahanan masing-masing negara secara resmi menyepakati kontrak pembelian total 42 jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation senilai US$ 8,1 miliar atau sekitar Rp 116 triliun (Rp 14.344/US$).

Atas kebijakan tersebut Prabowo Subianto menuai berbagai pujian hingga tudingan, salah satunya datang dari juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Rian Ernest yang mempertanyakan apakah layak belanja pesawat tempur jor-joran, sementara pandemi masih mengacam.

Menyikapi hal ini, Komunikolog Forum Politik Indonesia Tamil Selvan mengatakan bahwa tudingan yang diarahkan kepada Prabowo mengisyaratkan bahwa lawan politiknya tidak menemukan kekurangan dari Menteri Pertahanan tersebut.

BERITA TERKAIT :
Klaim Kerja Lalu Target Jabatan, Banyak Muncul Relawan Toxic Di Prabowo 
Jadi Kunci Pemerintah, PKB Lagi Dimanja Kubu Prabowo

"Ini sinyal kita masuk tahun politik yang lebih panas. Kalau Prabowo dituding atas kinerjanya, artinya memang tidak ada sisi negatifnya. Akhirnya lawan coba memanipulasi fakta untuk menciptakan 'bad image' tentang prabowo," ungkap Kang Tamil panggilan akrabnya kepada media, Senin (14/2).

Kang Tamil mengatakan dengan melakukan pembelian alutsista, Prabowo telah melaksanakan agenda kerja kementerian pertahanan walau beresiko digoreng secara citra politik dan tidak menguntungkannya.

"Bisa saja Prabowo 'celamitan' tebar pesona keliling Indonesia seperti Sandiaga, Erik Tohir, dan Airlangga. Namun tidak demikian, Prabowo lebih mementingkan agenda kinerja pertahanan Indonesia, walau secara citra politik tidak menguntungkan," jelasnya.

Lebih lanjut Kang Tamil mengatakan bahwa ada kelompok politik tertentu yang telah mendesign agenda untuk mendeskreditkan Prabowo. Menurutnya hal ini disebabkan karena Prabowo mendapatkan kepercayaan publik tertinggi untuk nyapres di 2024.

"Kemarin Hashim dituding, sekarang Prabowo karena beli Jet, memang ini sudah grand design kelompok tertentu yang bikin gerakan 'Asal Bukan Prabowo'. Artinya survei yang menyatakan elektabilitas Prabowo tertinggi itu benar adanya," tandasnya.