Kamis,  28 November 2024

Timses Capres No. 1 Menegaskan

Peserta Reuni 212 sudah Pasti tidak akan Pilih Jokowi-Ma'ruf

Agus Supriyanto
Peserta Reuni 212 sudah Pasti tidak akan Pilih Jokowi-Ma'ruf
Massa peserta Reuni Aksi 212 ini dipastikan tidak akan memilih Jokowi-Ma'ruf Amin.

RADAR NONSTOP - Peserta Reuni 212 di Monas, Jakarta sudah pasti tidak akan memilih Jokowi-Ma'ruf Amin. Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani.

Ia menilai, kegiatan Reuni 212 tidak akan mempengaruhi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin. Karena, ujarnya, peserta reuni itu dinilai bukan pemilih Jokowi.

"Yang ikut 212 itu sudah bisa dipastikan tidak memilih Pak Jokowi. Jadi, ada reuni atau enggak ada reuni, ya tidak ada istilah menggerus suara atau menurunkan elektabilitas atau menaikkan elektabilitas," ucap Arsul di Posko Cemara, Jakarta Pusat.

BERITA TERKAIT :
Sempat Viral, Wagub DKI Bantah JIS Untuk Reuni 212   
Reuni 212 Di Patung Koda Dekat Monas Bakal Kena Sanksi

Kepada wartawan, Kamis lalu (28/11/2108), sekretaris jenderal (sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuzy ini berkata, yang ingin mengikuti Reuni 212 itu sudah pasti tidak memilih Jokowi-Ma'ruf. "Sudah bisa dipastikan itu," ungkap tim sukses capres nomor 1 itu.

Arsul menerangkan, Aksi Bela Islam 212 ketika meledak dua tahun lalu dan jadi demo umat Islam terbesar di Indonesia itu tidak ada muatan politik sekental saat ini. Dahulu, ia berkata, berbagai kalangan hadir dengan satu tuntutan mendesak Ahok yang menistakan agama di penjara.

"Warna politisnya itu kan kental banget. Kalau waktu soal Ahok itu memang karena ketersinggungan agama, akidah. Itulah yang mendominasi," tandasnya.

Kemudian, Arsul menjelaskan, pemilih Jokowi tidak akan bersedia mengikuti Reuni 212. "Karena, kalau yang mendukung Pak Jokowi pasti enggak mau capek-capek ikut ini," imbuhsnya.

Sebelumnya, Penanggung Jawab Reuni Akbar Mujahid 212, Slamet Maarif mengatakan, Reuni Akbar 212 yang akan berlangsung pada, Minggu (2/12/2108) adalah ajang silaturahmi, bukan untuk kepentingan politik. Karena itu, warga yang hadir dilarang membawa atribut parpol apa pun selama Reuni 212.

"Reuni ini bukan ajang kampanye praktis. Makanya, jangan campuri dengan atribut partai politik dan sebagainya. Cukup baju putih, topi, bendera dan lain-lain untuk menyemarakan acara ini. Mari jaga persatuan kedamaian, kebersihan dan tetap semangat," jelas Slamet di Gedung DDII di Jakarta Pusat, Rabu lalu (28/11/2108), pada wartawan.