RN - Pihak Ukraina meminta bantuan ke Pemerintah Israel dalam perdamaian perang gengsi antara Ukraina dengan Rusia. Ukraina menyuarakan harapan pada hari Sabtu untuk hasil positif dari upaya Israel untuk menengahi perdamaian dengan Rusia.
"Saya percaya (Bennett) dapat memainkan peran penting, karena Israel adalah negara dengan banyak sejarah dan paralel (dengan situasi kita), serta memiliki migrasi besar orang Yahudi dari Ukraina, Rusia, dan Belarusia," kata Zelenskiy. dalam sebuah pengarahan dikutip redaksi dari Reuters, Minggu(13/03/2022).
Namun, pemerintah Ukraina menyangkal laporan media yang menyatakan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett telah mencoba untuk mendorong Kyiv agar menyerah pada tuntutan Moskow.
BERITA TERKAIT :Israel Bom Rusun Di Gaza, Ratusan Mayat Bergelimpangan
Viral, Mia Khalifa Sebut Tentara AS Yang Bela Israel Kena Gangguan Mental
Bennett, bertindak atas perintah Ukraina, mengadakan pertemuan tiga jam Kremlin dengan Presiden Rusia Vladimir Putin Sabtu lalu.
Dia telah berbicara dua kali dengan Putin melalui telepon dan empat kali dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, kata para pejabat.
Sebelumnya pada hari Sabtu, seorang penasihat utama Ukraina membantah laporan yang dibawa oleh berita Walla Israel, Jerusalem Post dan situs berita A.S. Axios yang telah menyarankan, mengutip seorang pejabat Ukraina yang tidak disebutkan namanya, bahwa Bennett telah mendesak Ukraina untuk menyerah pada Rusia. Israel,
"Sama seperti negara-negara perantara bersyarat lainnya, TIDAK menawarkan Ukraina untuk menyetujui tuntutan apa pun dari Federasi Rusia," penasihat itu, Mykhailo Podolyak, men-tweet.
"Ini tidak mungkin karena alasan militer & politik. Sebaliknya, Israel mendesak Rusia untuk menilai peristiwa tersebut secara lebih memadai. Seorang pejabat senior Israel, yang meminta anonimitas karena sensitivitas masalah, menyebut laporan itu. Benar-benar salah,"sambung pejabat tersebut.
"Perdana Menteri Bennett sama sekali tidak menyarankan Presiden Zelenskiy untuk mengambil kesepakatan dari Putin - karena tidak ada kesepakatan seperti itu yang ditawarkan kepada Israel agar kami dapat melakukannya," tutup pembicaraan pejabat itu.