RN - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sepertinya gagal memenuhi target vaksin. Hingga kini realisasinya baru mencapai 18,3 persen dari target sebanyak 1,073 juta jiwa.
"Ditargetkan pelaksanaan vaksinasi booster di Tangsel mencapai 10 ribu jiwa per harinya. "Kalau kita di atas 10 ribu orang per hari juga mampu untuk melakukan vaksinasi," ujar Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan di Tangsel, Kamis (24/3/2022).
Pilar menyebut, pihaknya mendorong Pemerintah Provinsi Banten untuk mendistribusikan lebih banyak vaksin agar pelaksanaan vaksinasi di Tangsel lebih masif. Sehingga pelaksanaan vaksinasi booster bisa menjangkau lebih banyak orang, terutama warga yang hendak mudik.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
Modus Baru Hipnotis Di Serpong Tangsel, ATM Ditukar Lalu Dikuras, Duit Belanja Emak-Emak Ludes
"Kami berharap ke Pemerintah Provinsi Banten ataupun Kementerian Kesehatan memberikan vial vaksin (lebih banyak) karena kan di Tangsel ini masyarakat perkotaan banyak yang pulang kampung, tentu butuh di-booster," tuturnya.
Dia meminta ketersediaan vial vaksin di Tangsel dapat segera terealisasi sebelum Ramadhan. Hal itu mengingat menurutnya pelaksanaan vaksinasi akan agak lebih tersendat pada bulan Ramadhan.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Tangsel, capaian vaksinasi booster Covid-19 di Tangsel per 23 Maret 2022 mencapai 197.673 jiwa. Angka tersebut menunjukkan realisasinya baru mencapai 18,3 persen dari target sebanyak 1,073 juta jiwa.
Perinciannya, realisasi vaksinasi booster pada kalangan tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 10.470 jiwa atau 117,6 persen dari target sebanyak 8.901 orang. Pada kalangan petugas publik mencapai 26.842 jiwa atau 42,5 persen dari target sebanyak 60.291 jiwa. "Pada kalangan lanjut usia (lansia) vaksinasi booster mencapai 30.238 jiwa atau 34,6 persen dari target sebanyak 87.489 jiwa," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar.
Sementara kalangan masyarakat rentan dan umum terealisasi 126.413 atau 16,08 persen dari target 786.110 jiwa. Dan kalangan remaja masih minim, baru mencapai 1.318 atau 1,01 persen dari sasaran sebanyak 130.475 jiwa.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan bahwa masyarakat diperbolehkan melakukan mudik pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini dengan syarat telah melakukan vaksinasi dosis tiga atau booster. Syarat vaksin booster bagi masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman saat hari raya Idulfitri nanti juga telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pemerintah mengizinkan masyarakat mudik menyusul perbaikan situasi pandemi Covid-19 saat ini, tetapi harus mendapatkan dua kali suntik vaksin Covid-19 dan juga vaksin booster.
"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran juga dipersilakan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ujar Jokowi dalam keterangannya terkait kebijakan PPLN dan panduan prokes ramadhan dan Idulfitri, Selasa (24/3/2022).
Jokowi mengatakan, situasi pandemi yang membaik saat ini membawa optimisme menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Pada tahun ini, Muslim dapat kembali menjalankan ibadah sholat tarawih berjamaah di masjid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. "Tahun ini umat Muslim dapat kembali menjalankan ibadah sholat tarawih berjamaah di masjid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata dia.
Sementara itu Arip warga Tangsel mengaku, kalau dirinya terpaksa vaksin ketiga di Jakarta. "Wah, Tangsel susah cari booster. Ayo lah kita sorakin rame-rame itu Tangsel," keluhnya.