RN - Unit Pengelola Teknis Peralatan dan Perbekalan (UPT Alkal) Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta berencana menambah sedikitnya 20 alat berat baru untuk percepatan penanggulangan banjir tahun ini.
Kepala UPT Alkal Dinas SDA DKI, Yoserizal di Jakarta, Selasa, mengatakan, seluruh peralatan tersebut akan dianggarkan melalui lelang e-katalog dan lelang umum.
Dia mengatakan nantinya alat berat itu digunakan untuk pengerukan waduk dan kali atau pembuatan waduk.
BERITA TERKAIT :Bakal Dihajar Hujan, Warga Jakbar Harus Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Banjir
Jakarta Bakal Hujan Lagi, Siap-Siap Macet Horor
"Karena banyak permintaan dari Sudin SDA di wilayah untuk percepatan penanggulangan banjir maka kita tahun ini menganggarkan 20 unit alat berat dengan berbagai jenis dan tipe," katanya.
Yose menjelaskan 20 alat berat itu terdiri dari dua unit excavator amphibi besar, enam unit excavatror wheel mini, empat excavator wheel standar dan enam unit excavator spider kecil.
Selain itu, berencana menambah dua alat berat jenis truk krane dengan bobot masing-masing tujuh ton. Dia mengatakan alat berat tersebut memiliki nilai yang bervariasi.
Untuk dua unit excavator amphibi besar Rp15,1 miliar, enam unit excavatror wheel mini Rp5,9 miliar, empat excavator wheel standar Rp6,8 miliar dan enam unit excavator spider kecil Rp27 miliar. Kemudian dua alat berat jenis truk krane Rp2,4 miliar.
Proses lelang alat berat ini dilakukan menggunakan sistem lelang umum, kecuali khusus untuk dua unit excavator ambphibi besar menggunakan lelang e-katalog.
"Saat ini sedang proses perencanaan. Targetnya pada Juli nanti sudah bisa dilakukan proses lelang, untuk mencarikan pemenang tendernya," katanya.
Selain 20 alat berat tersebut, pihaknya juga berencana menambah 60 unit pompa apung berkapasitas masing-masing 3.000 liter per menit.
Anggaran yang disiapkan untuk penganggaran 60 pompa baru ini sekitar Rp8,9 miliar dari APBD 2022. Proses lelang akan dilakukan dengan sistem lelang umum.
Seluruh alat berat dan pompa apung ini akan dibagikan ke wilayah untuk penanggulangan banjir atau genangan.
"Tentunya jumlah terbanyak akan dibagikan ke wilayah Jakarta Timur mengingat wilayah ini paling luas dan banyak program penanggulangan banjirnya. Mulai dari program pengerukan, pembuatan waduk atau embung dan sejenisnya," pungkasnya.