RADAR NONSTOP - Mantan punggawa Timnas Indonesia, Rochy Putiray, membeberkan sikap mantan pelatih Tim Garuda, Luis Milla.
Hal tersebut diutarakan Rochy Putiray dalam sebuah sesi diskusi bertajuk “Pangeran, Mingguan - BLAK-BLAKKAN SOAL PSSI” yang tayang di saluran YouTube Asumsi, baru-baru ini.
Diskusi tersebut dipandu oleh Pangeran Siahaan, dan turut dihadiri oleh wartawan olahraga senior Anton Sanjoyo. Pada sesi diskusi, Rochy Putiray memberikan pandangannya soal Timnas Indonesia saat masih ditangani Luis Milla.
BERITA TERKAIT :Kevin Diks Dilirik Klub Liga Utama Jerman
Ole Romeny Bela Skuad Garuda Maret 2025
Menurut Rochy, Timnas Indonesia mengalami banyak perubahan positif. “Anak-anak diajari cara bermain sabar, dewasa, percaya diri. Itu luar biasa. Milla nggak cuma melatih main bola, tetapi mindset pemain yang diubah,” ujarnya.
Bahkan, Rochy yakin jika Luis Milla masih menjadi pelatih di Timnas Indonesia, maka Hansamu Yama cs tidak akan gagal di Piala AFF 2018. “Misalkan Luis Milla yang pegang, kita nggak mungkin gagal (di Piala AFF 2018). Dan waktu Milla yang pegang, dua tahun kita juara di AFF,” ucapnya.
Ia bahkan membandingkan dengan saat Hansamu Yama dan teman-temannya bertanding di Asian Games 2018. “Itu level yang paling tinggi di Asia Tenggara. Kita bisa masuk delapan besar itu luar biasa, dengan cara bermain, motivasi, semangat, itu kebawa,” ujar Rochy.
Menurut dia, permainan yang disuguhkan oleh Tim Garuda saat itu sangat berbeda dengan ketika Timnas Indonesia bermain lawan Timor Leste di Piala AFF 2018. “Perubahannya itu bisa 360 derajat dari cara bermain ke Milla sampai ke Bima Sakti,” ujar Rochy.
“Orang-orangnya sama, okelah pelatihnya beda, tapi kan cara mereka bermain harusnya nggak jauh-jauh amat dari yang lama,” tanya Anton yang sedari tadi mendengarkan pernyataan Rochy. “Itu yang bisa jawab tinggal Bima, Bima bisa 'diatur' nggak sih?” jawab Rochy.
Rochy pun mengungkapkan, berdasarkan apa yang ia ketahui, Luis Milla adalah sosok yang bersih dan tidak suka bila diintervensi. “Setahu saya saat dia komunikasi dengan Bima, Luis Milla itu sosok pelatih yang tidak bisa 'diatur', dia tidak pernah mau bergeming," jelasnya.
Menurut Rochy, Milla adalah pelatih yang tidak akan menurunkan pemainnya jika ia menganggap pemain tersebut belum mampu. Lebih lanjut, ia pun menyinggung jika Timnas Indonesia terus dipegang Luis Milla, maka federasi tidak akan mendapatkan uang. “Kalau Milla tidak bisa diatur, berarti timnas kita pasti menang kan? Kalau timnas kita menang, berarti federasi nggak dapat duit," tuturnya.
Rochy kemudian mengungkapkan, ada hal yang tidak bisa diatur oleh "federasi" saat Timnas Indonesia dipegang oleh Milla. Kata dia, Milla bukanlah orang yang bisa diajak kompromi untuk membuat Tim Garuda dipaksa kalah saat bertanding.