RN - Direktur Utama PT. Pertamina PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali menjadi sorotan. Namun sorotan kali ini bukan karena namanya masuk dalam daftar wanita berpengaruh di dunia, seperti akhir tahun lalu.
Nicke tengah disorot terkait kepemimpinannya di PT Pertamina (Persero) karena masih maraknya dugaan korupsi yang terjadi di lingkugan perusahaan migas plat merah tersebut.
Pengamat finansial Universitas Pamulang, A. Muhaimin menyebut beberapa kasus korupsi di lingkungan Pertamina kini tengah berjalan. Di antaranya kasus dugaan korupsi pada proyek pengadaan aplikasi dan software di PT Indopelita Aircraft Services (IAS) yang merupakan anak perusahaan Pertamina. Kasus ini tengah ditangani Kejaksaan Tinggi Banten.
BERITA TERKAIT :Nicke Widyawati Didepak Dari Pertamina, Saatnya Cuci Gudang BUMN?
Calon Kepala Daerah Ogah Lapor LHKPN, Mau Jadi Pejabat Tapi Gak Tertib?
Kasus lainnya, tambah Muhaimin, adalah dugaan korupsi terkait pembelian liquefied natural gas (LNG) di PT Pertamina (Persero) yang saat ini sudah memasuki tahap penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kepemimpinannya jelas tak cukup menguntungkan, karena ternyata kasus korupsi, permainan proyek masih sangat marak. Ini bahaya kalau terus dibiarkan," katanya, melalui keterangan tertulis, Selasa (12/4/2022).
Nicke ditunjuk menjadi direktur utama Pertamina sejak 30 Agustus 2018 lalu. Selain menyoal kepemimpinannya, menurut Muhaimin, kekayaan Nicke pun patut dipertanyakan.
Sebagaimana laporan hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang terakhir dilaporkan pada 27 Maret 2021, kekayaan Nicke tercatat menembus angka Rp64.857.000.000.
"Kekayaan beliau yang fantastis, apa ada kaitannya dengan banyaknya permainan mafia dan kasus di Pertamina, tentu kita tidak mau berburuk sangka dulu, tetapi berbagai kasus di Pertamina harus benar-benar jadi perhatian aparat," jelas Muhaimin.
Terlepas dari itu, komitmen Pertamina untuk meningkatkan kiprah dan peran perempuan dalam perusahaan dan masyarakat berbuah pengakuan internasional.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati meraih penghargaan Asia-Pacific Women Empowerment Principles (WEPs) 2021 dalam kategori Leadership Commitment.
Nicke Widyawati diakui dunia berperan penting dalam mewujudkan komitmen yang kuat dari perusahaan untuk mendorong hadirnya kebijakan, peraturan atau praktik yang bertujuan memajukan kesetaraan gender di tempat kerja.
Dalam kategori Leader Commitment, Nicke dinilai telah membuktikan komitmennya sebagai pemimpin perusahaan yang mempunyai peran dan tanggung jawab spesifik untuk memajukan kesetaraan gender di lingkungan perusahaan.
Kedua, Nicke memastikan pentingnya kesetaraan gender untuk pertumbuhan bisnis.