Jumat,  19 April 2024

100 Warga Dibantai, Dunia Kok Diam Saat Palestina Dibantai Israel?  

NS/RN
100 Warga Dibantai, Dunia Kok Diam Saat Palestina Dibantai Israel?  
Ilustrasi

RN - Warga Palestina kembali menjadi korban. Kali ini, bentrokan terjadi antara demonstran Palestina dan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. 

Peristiwa ini terjadi ketika festival Yahudi dan Kristen tumpang tindih dengan Ramadan. Tapi, tidak ada reaksi AS dan Nato soal kekejaman Israel.

Dilansir dari AFP, Jumat (15/4/2022), seorang pejabat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 117 orang dilarikan ke rumah sakit dan 'puluhan luka lainnya' dirawat di tempat kejadian. Polisi Israel mengatakan tiga petugas terluka.

BERITA TERKAIT :
Dolar AS Makin Galak, Rupiah Bisa Limbung, Dampak Perang Iran-Israel? 
Israel Ancam Serang Iran, Timteng Makin Mencekam 

Bentrokan terbaru terjadi setelah tiga minggu kekerasan mematikan yang menegangkan di Israel dan Tepi Barat yang diduduki, dan ketika festival Paskah Yahudi dan Paskah Kristen tumpang tindih dengan bulan suci Ramadan.

Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga Islam. Orang-orang Yahudi menyebutnya sebagai Temple Mount, merujuk pada dua kuil yang dikatakan berdiri di sana pada zaman kuno.

Saksi mata mengatakan pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke pasukan keamanan Israel, yang menembakkan peluru berlapis karet dan granat suara ke arah beberapa dari mereka.

Polisi Israel mengatakan puluhan pria bertopeng 'berbaris ke Masjid Al-Aqsa pada pukul 04.00 waktu setempat dan meneriakkan pesan menghasut dan menyalakan kembang api' dan mengumpulkan 'batu, papan kayu dan benda-benda besar, yang kemudian digunakan dalam kerusuhan kekerasan'.

"Meskipun tindakan ini, pasukan polisi menunggu sampai salat selesai," demikian pernyataan polisi.

"Kerumunan kemudian mulai melemparkan batu ke arah Tembok Barat dan ketika kekerasan meningkat, polisi terpaksa memasuki pekarangan di sekitar ,asjid," katanya, menambahkan polisi 'tidak memasuki masjid'.

"Kami tidak punya kepentingan di Temple Mount yang menjadi pusat kekerasan, yang akan merugikan jemaah Muslim di sana dan jemaah Yahudi di Tembok Barat," kata Menteri Keamanan Publik Israel Omer Bar-Lev di Twitter.

Sebelum Ramadhan dimulai bulan ini, Israel dan Yordania meningkatkan pembicaraan dalam upaya untuk menghindari terulangnya kekerasan tahun lalu. Yordania berfungsi sebagai penjaga kompleks masjid, sementara Israel mengontrol akses.