Rabu,  27 November 2024

Media Yang Sebut Reuni 212 Cuma Ribuan Orang, Bukan Jurnalis

RN/CR
Media Yang Sebut Reuni 212 Cuma Ribuan Orang, Bukan Jurnalis
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto - Net

RADAR NONSTOP - Calon presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyebutkan media yang mengatakan peserta reuni 212 cuma ribuan orang bukan jurnalis. Sebab sudah tidak objektif melihat fakta dilapangan.

Prabowo menduga ada upaya manipulasi demokrasi di Indonesia. Ada pihak yang ingin menyogok masyarakat dalam Pemilu nanti, dengan uang yang didapat dari prkatek kotor.

"Uang yang didapat dari praktik yang tidak benar. Kasarnya, uang yang mereka dapat dari mencuri uang rakyat Indonesia. Dengan uang itu mereka mau menyogok semua lapisan Bangsa Indonesia, semua lapisan. Partai politik semua dibeli. Pejabat-pejabat dibeli. Rakyat mau dibohongi," tutur Prabowo Subianto di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

BERITA TERKAIT :
Beda Dengan Jokowi, Prabowo Tancap Gas Tanpa Pecitraan Dan Bawa Oleh-Oleh Investasi
Kurang 160 Ribu Dokter Spesialis, Prabowo Minta India Bantu Indonesia

Menurut mantan Danjen Kopassus ini, rakyat sedang dicuci otaknya oleh pemberitaan media massa. Mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut mengatakan bahwa pemberitaan media sekarang banyak bohongnya ketimbang benarnya.

"Rakyat mau dicuci otaknya dengan pers yang terus terang saja banyak bohongnya daripada benarnya. Saudara-saudara, aku tiap hari ada kira-kira 5 sampai 8 koran yang datang ke tempat saya. Saya mau melihat bohong apalagi nih. Saya hanya mau lihat itu, bohong apalagi yang mereka cetak," papar Prabowo.

Puncaknya, kata Ketua Umum Partai Gerindra tersebut, adalah pada acara reuni 212. Pers, menurut Prabowo Subianto menelanjangi diri sendiri di hadapan rakyat Indonesia. Sebab, banyak media yang tidak memberitakan acara tersebut, padahal, menurutnya, dihadiri oleh jutaan rakyat Indonesia.

"Ada belasan juta mereka tidak mau melaporkan. Mereka telah mengkhianati tugas mereka sebagai wartawan. Mereka telah mengkhianati tugas mereka sebagai jurnalis. Saya katakan, hei media-media yang tidak mau mengatakan ada belasan juta orang atau minimal berapa juta orang di situ, kau sudah tidak berhak menyandang predikat jurnalis lagi," ucapnya.

"Kau boleh, kau cetak, boleh kau ke sini dan ke sana, saya tidak mengakui anda sebagai jurnalis. Tidak usah, saya sarankan kalian tidak usah hormat sama mereka lagi. Mereka hanya anteknya orang yang ingin hancurkan Republik Indonesia," pungkasnya.