RN - Cap Prabowo Subianto sebagai capres jagoan survei kembali terbukti. Terbukti, nama Menhan yang juga Ketua Umum Gerindra itu lebih terkenal dari calon lain.
Tapi, jika dikalkulasi dengan tingkat kesukaan, nama Prabowo kalah dengan Anies. Gubernur DKI Jakarta itu mendapatkan 77,1% suka.
Sementara Prabowo membuntuti Anies dengan 76%. Hal ini terkuak dari Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang bertajuk ‘Evaluasi Publik atas Kinerja Pemerintah, Prospek Partai Politik dan Calon Presiden 2024’.
BERITA TERKAIT :Pilkada Dipilih DPRD, Lembaga Survei Bakal Sepi Order
Rapuhnya Mesin PKS Di Jakarta Terhadang Anak Abah
Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, pihaknya menemukan bahwa 98,1% responden mengaku kenal dengan Prabowo dan 76% mengaku suka. Lalu, Anies Baswedan 88% mengaku kenal, 77,1% suka.
Sedangkan Sandiaga Uno 76% tahu, 89% suka, Ganjar Pranowo 72,9% kenal, 86,2% suka, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) kenal 69% dan suka 77%, Puan Maharani kenal 67%, suka 55%, Ridwan Kamil 66% kenal, 89% suka, Erick Thohir 53,6% kenal, 75,9% suka.
“Artinya, nama-nama yang muncul di sini punya tingkat kedikenalan dan kedisukaan yang variatif. Ini yang menjelakan tingkat elektabilitas yang berbeda,” kata Burhanuddin dalam paparan surveinya secara daring, Selasa (26/4/2022).
Burhanuddin menjelaskan, Prabowo memang punya tingkat popularitas maksimum, hampir semua orang Indonesia kenal Prabowo. Tapi, untuk menyukseskan Prabowo di Pilpres 2024, para pendukungnya perlu kerja lebih ekstra lebih keras. Karena untuk menaikkan elektabilitas Prabowo ruangnya tidak lagi di popularitas.
Kemudian, sambung Burhanuddin, Anies secara umum memiliki tingkat popularitas yang tinggi, karena Anies pernah bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta yang menjadi perhatian nasional pada 2017.
“Ridwan Kamil pun tingkat kedisukaan tinggi kepada Ridwan Kamil. Basis Ridwan Kamil ada di Jawa Barat, di situ ada Anies, Prabowo, kuat sekali di Jabar, Ridwan Kamil bertarung dengan nama-nama besar di sana,” paparnya.
Sementara itu, kata Burhanuddin, Erick Thohir punya tingkat kedikenalan tinggi tetapi belum maksimal karena baru 53%. Lain halnya tingkat kedikenalan Prabowo yang sudah maksimal sehingga tidak ada ruang peningkatan lagi.
“Tingkat kedikenalan Pak Prabowo sudah tidak ada ruang lagi, Anies dan Ganjar memiliki peningkatan kedikenalan. Keduanya naik, ini yang menjelaskan elektabilitas Ganjar dan Anies naik,” ungkapnya.
Diketahui, survei ini dilakukan pada 14-19 April 2022 dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlag basis sampel sebanyak 1.220 orang. Survei ini memiliki tingkat toleransi kesalahan (margin of error MoE) sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Persaingan Ketat
Elektabilitas capres 2024 akan berlangsung ketat. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menguat dalam satu setengah tahun terakhir sejak Oktober 2020.
Nama Anies bakal melejit jika ada parpol yang terbuka mendukungnya. Hingga kini, parpol masih malu-malu mendukung Anies.
Sementara Prabowo harus bekerja keras untuk melawan Anies, Ganjar dan Ridwan Kamil. Berdasarkan hasil survei calon presiden 2024 yang dirilis oleh lembaga Populi Center menyebutkan, Ganjar naik dari semula 2,6 persen pada Oktober 2020 menjadi 11,6 persen di Maret 2022.
Sedangkan Anies dari 5,5 persen di Oktober 2020 lalu menjadi 7,2 persen. Pada hasil survei itu, Ganjar berada di peringkat ketiga dan Anies di posisi keempat. Posisi pertama diisi oleh Presiden Joko Widodo dengan elektabilitas 15,5 persen dan posisi kedua ditempati oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (13,4 persen).
Meski Prabowo berada di peringkat kedua, survei Populi Center menunjukkan tingkat keterpilihan Menteri Pertahanan RI itu cenderung menurun. Pada Oktober 2020 lalu, dukungan kepada Prabowo mencapai 15,3 persen, lalu kini turun menjadi 13,4 persen.
Selain nama-nama di posisi empat besar tadi, Rafif mengatakan Sandiaga Salahuddin Uno dan Ridwan Kamil berada di peringkat lima dan enam dengan masing-masing elektabilitas 2,2 persen.
Sementara nama Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada di posisi tujuh dengan 1,1 persen, disusul Tri Rismaharini (0,8 persen), Puan Maharani (0,7 persen), Susilo Bambang Yudhoyono (0,6 persen), Erick Thohir (0,4 persen), dan Basuki Tjahaja Purnama (0,4 persen).
Diketahui, pertarungan suara akan terjadi di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Pulau Sumatera. Dan perkiraan koalisi yakni Nasdem, PPP, PKS dan PAN. Lalu, Golkar dan PKB serta PDIP bersama Gerindra.
Untuk jumlah kursi dan persentase suara parpol yakni PDIP 128 kursi (22,26%), Golkar 85 kursi (14,78%), Gerindra 78 kursi (13,57%), Nasdem 59 kursi (10,26%), PKB 58 kursi (10,09%) dan Demokrat 54 kursi (9,39%).
Sementara PKS 50 kursi (8,70%) serta PAN 44 kursi (7,65%). Dan PPP 19 kursi (3,30%).