RN – Dalam upaya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia, Pemerintah menekankan terwujudnya KEK yang fokus pada akselerasi pertumbuhan ekonomi wilayah.
Selain itu, Pemerintah juga mendorong Kawasan Ekonomi Khusus untuk mampu membangun nilai tambah atas penguasaan teknologi dan sumber daya manusia.
Hal tersebut ditujukan terutama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, serta peningkatan daya saing.
BERITA TERKAIT :AGK Jadi Plt Ketum Golkar, Bakal Lawan Bahlil Di Munas Nih?
Sindiran Airlangga Ke Bahlil: Kursi Kapolri Aja Diambil
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Batam, Rabu (27/4), berkesempatan untuk meninjau KEK Batam Aero Technic (BAT) dan KEK Nongsa Digital Park (NDP).
Kunjungan tersebut selain untuk meninjau langsung kemajuan pembangunan sejak ditetapkannya kedua lokasi tersebut sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, juga sekaligus untuk mendorong akselerasi investasi.
Kunjungan pertama dilakukan Menko Airlangga Hartarto ke KEK BAT yang beroperasi sebagai KEK berdasarkan PP Nomor 67 Tahun 2021 dan berfokus pada kegiatan industri berbasis Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO) pesawat udara serta logistik.
“Kami meninjau KEK terkait MRO, dibandingkan dengan kunjungan pada Juni 2021 lalu, sekarang sudah ada progres terutama dari pembangunan hanggar yang baru, dan terlihat juga kapasitas maintenance meningkat. Tentunya yang penting adalah jumlah tenaga kerja yang meningkat menjadi 3.000 orang, terdiri dari 1.500 insinyur/sarjana teknik, dan sisanya teknisi atau mekanik,” papar Menko Airlangga Hartarto.
Dari luasan KEK BAT sebesar 30 hektare akan dibangun dalam 4 tahapan, sementara itu investasi yang akan masuk sampai 2030 ditargetkan sebesar Rp 7,29 triliun dan sudah terealisasi ± Rp 3 triliun hingga April 2022. Penyerapan tenaga kerja di 2030 ditargetkan hingga sebanyak 9.976 orang, dan sudah terealisasi sebanyak 1.474 orang hingga April 2022 ini.
“Selain itu, kalau industri MRO itu pencapaian target investasinya berdasarkan jumlah pesawat yang lagi di-repair dan saat ini kelihatan kapasitasnya bertambah dan sudah mampu menangani 44 pesawat pada saat yang bersamaan,” ungkap Menko Airlangga Hartarto.
Menko Airlangga Hartarto juga menjelaskan, dengan dibangunnya BAT ini diperkirakan akan menghemat devisa 65% - 70% dari kebutuhan MRO dari maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun/tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri.
“Dalam jangka menengah diharapkan mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat, dan bernilai bisnis sekitar US$100 miliar pada 2025. Biaya akan bersaing dengan negara tetangga, dengan air traffic yang besar, dengan lokasi Batam yang strategis,” jelas Menko Airlangga Hartarto.
Kunjungan kemudian dilanjutkan ke KEK NDP yang memiliki luas 166,45 hektare dan beroperasi sebagai KEK melalui PP Nomor 68 Tahun 2021, serta dikembangkan untuk berbagai kegiatan yang antara lain mencakup Riset, Ekonomi Digital, dan Pengembangan Teknologi serta Pariwisata, Pendidikan, dan Industri Kreatif.
Target total investasi untuk KEK ini yakni sebesar Rp 39 triliun, yang terdiri atas investasi pembangunan kawasan sebesar Rp 1,3 triliun dan investasi pelaku usaha sebesar Rp 37,7 triliun. Sementara itu, target penyerapan tenaga kerja sebesar 16.500 orang di 2040, dan telah berhasil terealisasi hingga 1.070 orang pada akhir 2021.
“Di sini, kita melihat progres dari industri animasi, dan sejak diberikannya status KEK pada Juni 2021 lalu, sudah terlihat ada 11 perusahaan Data Center yang berkomitmen berinvestasi senilai sekitar Rp14 triliun, dan kebutuhan tenaga listriknya yaitu di atas 125 MW. Pemerintah akan terus mendorong supaya NDP bisa merealisasikan investasinya dalam waktu dekat ini. Target investasi di NDP yakni sekitar Rp 60 triliun, tapi yang disanggupi baru Rp 40 triliun, jadi kita lihat secara bertahap antara Rp 40 – Rp 60 triliun,” tutur Menko Airlangga Hartarto.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga Hartarto juga diinformasikan mengenai perkembangan pendidikan talenta digital di KEK NDP yang bekerja sama dengan beberapa mitra di bidang edukasi, diantaranya yakni Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) University Australia untuk Cyber Security course, Amazon Web Services (AWS) untuk cloud data management, dan yang terakhir dengan Epic Games, untuk mengadakan training for trainer menggunakan platform Unreal Engine.
Mike Wiluan selaku CEO Nongsa Digital Park, dalam kesempatan yang sama, berharap dapat mengembangkan SDM khususnya di bidang IT sehingga KEK NDP nantinya dapat memberikan kontribusi pada usaha IT ke perekonomian nasional. Selain itu, Mike juga menambahkan rencana Infinite Studio untuk membangun virtual studio.
Menurut Menko Airlangga Hartarto, KEK NDP dapat berperan sebagai entry point untuk perusahaan IT internasional, baik dari Singapura maupun negara lainnya serta menjadi IT Hub Digital Bridge Indonesia ke Singapura dan dunia internasional.
Selain itu, KEK NDP juga menjadi pusat pengembangan SDM muda digital Indonesia yang nantinya dapat berperan besar dalam perekonomian nasional dengan menjadi technopreneur.
“Kehadiran KEK NDP diperkirakan akan mampu menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp20-Rp30 triliun per tahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan internasional,” ucap Menko Airlangga Hartarto.
Turut mendampingi Menko Perekonomian dalam kunjungan tersebut antara lain adalah Menteri Perindustrian, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Anggota DPR, Gubernur Kepulauan Riau, Wali Kota Batam/Kepala BP Batam, dan Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK.