Jumat,  22 November 2024

Sindir Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf, Adab Cak Imin Dipertanyakan 

NS/RN
Sindir Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf, Adab Cak Imin Dipertanyakan 

RN - Ada apa dengan Muhaimin Iskandar?. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akrab disapa Cak Imin itu mendadak seperti merendahkan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf.

Ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Ishfah Abidal Aziz menilai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai sosok yang arogan.

Hal ini diungkapkan Ishfah merespons pernyataan Cak Imin yang mengklaim bahwa Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf tidak memiliki pengaruh di partainya.

BERITA TERKAIT :
Jakarta Masih Banjir, Pj Teguh Mulai Galau Dan Pusing?
Belajar Dari Paman Birin Yang Bebas Dari Jeratan Kasus Korupsi Oleh KPK

"Saya terus terang merasa heran, kaget dengan Ketum PKB tiba-tiba kehilangan akhlak komunikasi," ujar Ishfah, Senin (2/5).

"Kita melihat ada arogansi Muhaimin sebagai Ketum PKB dalam pernyataan tersebut, justru ini sangat tidak baik," sambung Stafsus Menteri Agama yang akrab disapa Alex ini.

Ishfah menilai ucapan Imin itu mengabaikan peran PBNU dalam perkembangan politik PKB. Selama ini, kata Ishfah, lumbung suara terbesar PKB adalah warga NU. Justru menurut Ishfah, timbal balik yang diberikan oleh PKB terhadap PBNU tidak sebanding sama sekali.

"Selama ini NU memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap perolehan suara PKB, dan itu sangat tidak sebanding dengan apa yang didarmabaktikan PKB ke NU. Sangat tidak sebanding," papar Alex.

Ia menilai PKB mestinya memperbaiki hubungan dengan PBNU atau melakukan upaya-upaya pendekatan politik untuk merawat komunikasi PKB.

"Membangun dan merawat komunikasi, itu harusnya dilakukan oleh partai politik. Bukan justru memunculkan arogansi yang sesungguhnya tidak bermanfaat untuk PKB," ungkapnya.

Tak hanya itu, menurut Alex, ucapan Cak Imin merupakan bukti kepanikan dan ketakutan yang berlebihan jika partainya ditinggalkan oleh NU sebagai basis pemilihnya.

"Kita melihat kekhawatiran berlebihan, kepanikan berlebih yang dirasakan Cak Imin yang khawatir NU lari dari PKB, meninggalkan PKB. Enggak seperti itu caranya," tegas Alex.

"Yang seharusnya dilakukan PKB adalah evaluasi dan refleksi apa yang sudah dilakukan terhadap NU, dibanding apa yang diberikan NU ke PKB. Jauh enggak ada apa-apanya," lanjutnya.

Ia pun menyebut Cak Imin bertindak demikian setelah menjabat Ketua Umum partai terlalu lama. Cak Imin pertama kali terpilih sebagai ketua umum dalam Muktamar II PKB di Semarang, Jawa Tengah pada 2005 silam.

"Cak Imin terlalu baper, terlalu panik, gampang panik. Biasa lah itu Ketua Umum kalau sudah terlalu lama, jadi baperan, gampang panik, takut kehilangan kekuasaan," pungkas Alex.

Diketahui, Cak Imin mengungkakpkan partainya memiliki dukungan 13 juta orang. Menurutnya, para pendukung itu solid.

"Semua lembaga survei (menyebut) pemilih PKB adalah loyal, solid sekalil sampai ke bawah. Bahkan, Yahya Cholil Ketum PBNU ngomong apa aja terhadap PKB, enggak ngaruh sama sekali," kata Imin dalam program "Ngabuburit Bersama Tokoh" CNN Indonesia TV, Minggu (1/5).

Imin percaya diri modal dukungan di akar rumput bisa menyukseskan PKB pada 2024. Dia bahkan yakin modal tersebut akan semakin besar jika ia mencalonkan diri sebagai presiden.

Meski demikian, ia khawatir modal suara itu tak bisa dioptimalkan. Dia menyebut kondisi ekonomi saat ini menyulitkan PKB.

"Ketika krisis begini, pemilu, ya sudah yang punya uang yang menang. Berat buat partai saya," tuturnya.

Dengan alasan itu, Imin mengajukan wacana penundaan pemilu. Dia berharap ekonomi Indonesia pulih terlebih dahulu sebelum kembali menggelar kontestasi politik.

Ketegangan antara PKB dengan PBNU meruncing seusai Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU. Yahya menegaskan PBNU tidak akan menjadi corong PKB.

Dia mengakui PBNU punya hubungan erat dengan PKB. Namun, hal itu tidak serta-merta membuat PBNU sebagai alat pemenangan PKB.