Sabtu,  23 November 2024

Foto Anies Mengenakan Pakaian Adat Papua Editan, Ruhut Terlalu Apa Jahat Ya?

NS/RN
Foto Anies Mengenakan Pakaian Adat Papua Editan, Ruhut Terlalu Apa Jahat Ya?

RN - Ruhut Sitompul terlalu. Mantan politisi Partai Demokrat yang kini loncat ke PDIP itu mengunggah foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenakan pakaian adat Papua.

Entah apa maksudnya, tapi aksi Ruhut sempat dipertanyakan netizen. "Kalau benci Anies jangan main fisik lah," tulis akun di twitter. 

Sementara eks Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai mempertanyakan maksud Ruhut Sitompul mengunggah foto Anies mengenakan pakaian adat Papua.

BERITA TERKAIT :
Relawan Anies Di Kota Bekasi Siap Gembosi Jago PKS, Di Jakarta Kapan Nih?
Pelantikan Prabowo Bakal Dihadiri Ganjar Dan Anies, Tensi Politik Bakal Aman Dan Sejuk

Ruhut mengunggah foto Anies dengan pakaian adat Papua lewat akun Twitter miliknya, @ruhutsitompul, Rabu (11/5). Belum diketahui kebenaran foto tersebut.

"Saya kira perlu tanya apa maksud postingannya? Iya [penjelasan Ruhut], khususnya pakaian Papua," kata Natalius kepada wartawan.

Menurut Natalius, jika foto yang diunggah Ruhut merupakan hasil pengeditan, maka bisa jadi mengandung unsur penghinaan. Namun, dia tak mau menyimpulkan.

"Apakah itu benar foto Pak Anies atau bukan? Kalau editan atau diedit maka ada makna blasphemy (atau) penghinaan," ujarnya.

Jika dilihat dari bentuk wajah dan badan, diduga foto tersebut adalah editan. "Foto editan nih," celetuk netizen lainnya.

Dikutip dari CNN Indonesia, Ruhut mengaku hanya mendapatkan foto tersebut di media sosial lalu mengunggah kembali di akun Twitter miliknya.

Ruhut pun menyindir tingkah Anies yang kerap menggunakan pakaian adat daerah yang tengah dikunjungi. Menurutnya, hal itu dilakukan Anies agar dianggap sebagai orang Indonesia.

"Jogja jadi orang Jogja. Datang ke Jawa Tengah, Banyuwangi atau apa jadi orang sana, biar dibilang orang Indonesia asli," ujarnya.

Menurut Ruhut, foto yang diunggahnya tidak memiliki unsur penghinaan. "Kok jadi penghinaan? Enggak ada penghinaan, tapi mereka suka menghina," katanya.