Kamis,  25 April 2024

Agar Negara Gak Tekor, Pengamat: Investasi PT Telkomsel di GOTO Coreng Jokowi

NS/RN
Agar Negara Gak Tekor, Pengamat: Investasi PT Telkomsel di GOTO Coreng Jokowi
Ilustrasi

RN - Investasi PT Telkomsel di GOTO (Perusahaan merger Gojek dan Tokopedia) yang mencapai USD 370 juta atau setara Rp5 triliun menjadi tanda tanya besar. 

Sebab, ada dugaan investasi tersebut ada konflik kepentingan. "Indikasi-indikasi ini bisa menjadi pintu masuk penegak hukum. Harusnya investasi Telkomsel ke GOTO harus diawasi," terang pengamat kebijakan politik nasional, Tamil Selvian dalam siaran pers-nya kepada wartawan, Sabtu (21/5).

Pria yang biasa disapa Kang Tamil ini melanjutkan, Telkomsel sebagai BUMN harus transparan kepada publik. "Jangan hanya kepentingan lalu mendadak jorjoran dong. Kami mendesak KPK segera turun tangan," ucapnya. 

BERITA TERKAIT :
Mau Lebaran Di Kampung Halaman Bareng Mudik Gratis Pemprov DKI? Nih Cara Daftarnya
Hore!!!, Pemprov DKI Gelar Mudik Gratis Lebaran 2024

Tamil menduga ada tokoh kuat yang akhirnya Telkomsel mengguyur investasi ke GOTO dengan jumlah besar. "KPK jangan juga menunggu, harus jemput bola lah. Jangan sampai kasus ini mencoreng Jokowi," ungkapnya. 

Jokowi kata Kang Tamil, sudah tegak lurus dalam memberantas korupsi. "Kalau masalah ini mencuat kan, kasihan Jokowi," tambahnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Telkomsel maupun GOTO belum memberikan klarifikasi.

Seperti diberitakan Wakil Ketua MPR RI, Syarief Hasan mempertanyakan adanya investasi PT Telkomsel di GOTO. Apalagi kata dia, harga saham GOTO kini anjlok 50% lebih sejak IPO, hingga ke angka Rp194/lembar.

Anjloknya harga saham GOTO ini menunjukkan mungkin tidak adanya perhitungan yg matang atau risk  management yg baik dalam investasi yang dilakukan PT. Telkomsel merupakan anak perusahaan BUMN Telkom.

Harga saham GOTO turun hingga 26,9% dari harga pembelian yang dilakukan oleh PT. Telkomsel sebesar Rp265,5/lembar.

Syarief Hasan menilai, investasi yang dilakukan oleh PT. Telkomsel sangat merugikan,dan karena termasuk uang Rakyat maka penegak hukum harus mendalami kasus besar ini.

"Telkomsel yang telah menyuntik GOTO hingga Rp5 Triliun adalah uang rakyat," ungkap Syarief Hasan.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini mempertanyakan potensi konflik kepentingan dalam investasi tersebut. 

"Kita melihat juga adanya potensi konflik kepentingan di dalam persoalan ini. Bagaimana tidak, pemilik saham besar GOTO adalah lingkaran keluarga dari beberapa nama pejabat pemerintahan di negeri ini sehingga banyak masyarakat yang bertanya-tanya," bebernya.

Ia juga mempertanyakan poin perjanjian kerjasama PT. Telkomsel dengan GOTO. "Tentu kita bertanya-tanya, apa yang menjadi aset dari GOTO ini sehingga PT. Telkomsel sangat berani berinvestasi triliunan rupiah?  Harusnya ini semua dijelaskan secara terbuka dan transparan oleh PT. Telkomsel dan sebaiknya di audit dan hasilnya disampaikan ke rakyat," bebernya.

Ia pun mengingatkan posisi PT. Telkomsel sebagai anak perusahaan BUMN. "Menteri BUMN harus mengambil tanggungjawab untuk melakukan evaluasi dan harus menghindari konflik kepentingan. Kita tidak ingin mendengar BUMN rugi karena kebijakan keliru dan  cenderung merugikan negara akibat adanya kepentingan pribadi," ucap mantan menteri era SBY ini.

#Telkomsel   #Goto   #MPR