RADAR NONSTOP - Mantan runner pengaturan skor atau match fixing sepakbola Indonesia, Bambang Suryo, mengaku mendapat banyak ancaman pasca menyebut nama Vigit Waluyo dalam acara Mata Najwa PSSI Bisa Apa, beberapa waktu lalu.
Ancaman ini muncul setelah Bambang Suryo menyebut nama Vigit Waluyo dan beberapa inisial nama lainnya, yang dituding sebagai mafia sepakbola di Indonesia.
Bambang Suryo pun mengaku mendapat banyak telepon gelap yang mengintimidasi dan bahkan juga mengancam keselamatannya. “Ya semenjak pulang dari acara itu (Mata Najwa PSSI Bisa Apa). Mungkin sudah sekitar tujuh sampai delapan kali telepon. Saya tahu siapa-siapa saja orangnya,” tutur Bambang Suryo.
BERITA TERKAIT :Kevin Diks Dilirik Klub Liga Utama Jerman
Ole Romeny Bela Skuad Garuda Maret 2025
“Bahkan salah satunya ada dari petinggi, petinggi ini saya tidak bisa katakan, tapi saya tahu. Kata-katanya macam-macam, saya mau dimutilasi, mau dicincang mau digoreng, banyak pokoknya," tambahnya.
Tak hanya diancam melalui telepon seluler, beberapa hari ini, Bambang Suryo yang mantan pengaturan skor ini juga merasakan ancaman di sekitar tempat tinggalnya. “Sudah ada yang mulai datang dan masuk ke daerah saya, tapi tidak sampai ke rumah. Itu saya tahunya dari security,” ujar Bambang Suryo.
Meski begitu, pria berkepala plontos itu mengaku tak gentar untuk membuka kasus match fixing yang kini tengah hangat-hangatnya terkuak itu. Selain itu ia juga meminta Vigit Waluyo keluar dari persembunyiannya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama ini.
“Semua orang khususnya di sepakbola semua tahu Vigit itu siapa. Saya mau Vigit muncul, jangan hanya menyuruh orang untuk telepon dan jangan hanya menyuruh orang untuk mengintimidasi, muncul," tegas Bambang Suryo.
Kasus ini rupanya juga dipantau sejumlah pemain profesional Tanah Air, salah satunya kapten Arema FC, Hamka Hamzah. Ia mengungkapkan, Vigit Waluyo cukup dikenal oleh pelaku sepakbola Indonesia baik pemain maupun pelatih.
Hal itu dikatakan palang pintu Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 bukan tanpa alasan. Kata Hamka Hamzah, Vigit Waluyo pernah menjadi manajer beberapa tim profesional di Liga Indonesia.
Bahkan bek 34 tahun itu menyebut bohong bagi mereka pelaku sepakbola Indonesia yang tak mengenal sosok Vigit Waluyo. “Bohong orang yang berkecimpung di sepakbola tak mengenal beliau (Vigit Waluyo). Saya pun kenal dia, dia manajer sepakbola Gelora Dewata, Deltras Sidoarjo," ujar Hamka Hamzah dalam live akun Instagram pribadinya.
Mantan bek PSM Makassar ini menambahkan, dugaan yang selama ini menyudutkan Vigit Waluyo sebagai dalang match fixing sepakbola Indonesia tak bisa diamini begitu saja. Sebab menurut Hamka semua tuduhan perlu ada bukti konkret.