RADAR NONSTOP - Ahok jadi pusat perhatian saat perkumpulan tokoh pengusaha Tionghoa menggelar acara gala dinner.
Pengusaha Tionghoa ini menjadi penyumbang terbesar di acara penggalangan dana yang digelar tim kampanye Prabowo - Sandi, Rp 250 juta.
Tapi Ahok yang ini, bukan Ahok mantan Gubernur DKI Jakarta yang saat ini masih mendekam dalam bui. Ahok yang bersimpati kepada perjuangan mantan Danjen Kopassus ini adalah Kasidi yang kesehariannya disapa Ahok.
BERITA TERKAIT :Beda Dengan Jokowi, Prabowo Tancap Gas Tanpa Pecitraan Dan Bawa Oleh-Oleh Investasi
Kurang 160 Ribu Dokter Spesialis, Prabowo Minta India Bantu Indonesia
"Terakhir yang ada di saya, luar biasa yang berikan dukungan kepada tim pemenangan Prabowo-Sandi, terima kasih kepada Ahok atau Kasidi yang berikan sumbangan sebesar Rp250 juta," kata pembawa acara dalam acara tersebut.
Setelah acara penggalangan dana selesai, dana tersebut pun dihitung. Hasil akhir dana yang berhasil terkumpul berjumlah Rp435 juta dan nominal tersebut berasal dari 15 penyumbang bagi tim pemenangan Prabowo-Sandi.
Lima belas orang tersebut yaitu:
1. Megah Cen Pan Putri Rp10 juta
2. Hashum Hasyen Rp10 juta
3. Yulius Lioe Rp30 juta
4. Tan James Rp10 juta
5. Darwin Ng Rp20 juta
6. Herijanto Rp5 juta
7. Effendy Kiatan Rp5 juta
8. Hendrik Rp10 juta
9. Kasman Rp20 juta
10. Andi Wilson Rp20 juta
11. Sudiman Rp20 juta
12. Kevin TC Rp10 juta
13. Desriyanto Sumardi Rp10 juta
14. Ahok/ Kasidi Rp250 juta
15. Johan Ika Rp5 juta.
Ketua panitia “Tionghoa dan Bisnis di Mata Prabowo Subianto”, Chandra Suwono mengatakan donasi yang diberikan kepada tim Prabowo-Sandiaga adalah tanpa paksaan.
Hal itu merupakan inisiatif dari para tamu yang hadir karena ingin ikut mensukseskan Prabowo-Sandi menjadi pemimpin di Indonesia.
"Ini muncul dari kami sendiri untuk betul-betul mendukung Bapak (Prabowo) agar 2019 bisa terpilih jadi Presiden," kata Chandra seusai acara.
Chandra menegaskan tamu-tamu yang hadir semuanya diundang dan tanpa diminta untuk membayar sehingga donasi yang mereka berikan murni tanpa adanya paksaan.
“Mereka itu diundang, jadi kita enggak ada kepastian harus bayar sekian untuk ketemu Pak Prabowo," pungkasnya.