RADAR NONSTOP - Bos Huawei, Meng Wanzhou ditangkap petugas Kanada. Hal ini membuat posisi Amerika Serikat di atas angin dalam perang dagang.
Penangkapan petinggi Huawei, Meng Wanzhou ini memberikan keuntungan bagi Amerika Serikat (AS). Kondisi itu membuat posisi AS di perang dagang dengan China lebih baik.
Menurut Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, penangkapan ini jadi kesempatan Presiden AS Donald Trump untuk membuktikan segala tuduhannya. China sendiri selama ini dianggap melakukan pencurian teknologi.
BERITA TERKAIT :Mau Salip Samsung, Huawei Malah Sindir iPhone Dengan Aksi Jus
"Ini seperti kesempatan Trump. Dia kan selama ini menuduh China di sisi teknologi dianggap mencuri, ketika terjadi, ada kesempatan Trump menekan apa yang dilakukan AS ke China, satisfied," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (8/12/2018).
Terlebih, Huawei merupakan salah satu perusahaan teknologi andalan China. Dengan penangkapan itu, posisi China menjadi tertekan.
"Juga sebagai cara menekan China karena Huawei produk andalan China," tandasnya.
Lana melanjutkan, penangkapan ini bisa menjadi senjata AS agar China bersedia mengikuti keinginannya. "Ini diharapkan menekan China, kamu mencuri teknologi jadi kamu ikutin AS, agar China lebih fair," imbuhnya.
"Jadi lebih menjadi justifikasi tuduhan Trump terhadap China dan menekan China untuk mau negosiasi sama AS itu, menjadikan posisi tawar AS yang lebih besar," tambahnya.
Chief Financial Officer Huawei Meng Wanzhou ditangkap oleh pihak berwajib Kanada. Penangkapan tersebut didasari oleh permintaan pemerintah Amerika Serikat terkait pelanggaran yang dilakukan Huawei.
Wanzhou, yang juga adalah putri dari pendiri Huawei Ren Zhengfei, ditangkap di Vancouver pada Sabtu lalu dan terancam diekstradisi ke AS. Ia ditangkap atas permintaan AS atas dugaan pelanggaran embargo Iran yang dilakukan oleh Huawei.
Pihak pemerintah China sendiri menyebut pemerintah Kanada dan AS belum mengklarifikasi alasan penangkapan tersebut. Pemerintah China menyebut pihaknya sudah memberikan bantuan hukum terhadap Wanzhou.
Penangkapan Wanzhou sendiri disebut membuat pemerintah China geram, dan membuat keraguan atas perjanjian damai selama 90 hari terkait perang dagang antara AS dan China. Demikian dikutip dari Cnet, Kamis (6/12/2018).
Huawei sendiri saat ini adalah pabrikan ponsel terbesar kedua di dunia jika dilihat dari volume. Namun mereka tidak bisa menembus pasar AS karena sikap antiHuawei yang digalakkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Terkait sanksi embargo terhadap Iran, Huawei pada 2012 diduga terkait dengan rencana penjualan peralatan komputer terlarang ke pemerintah Iran. Hal itu merupakan pelanggaran terhadap embargo yang diberlakukan terhadap Iran.