Gerindra Mau Investigasi Kasus Penjualan Blanko dan Ceceran E-KTP
RADAR NONSTOP - Partai Gerindra menyayangkan serta khawatir terkait kabar penjualan blanko e-KTP dan kabar sejumlah anak-anak di Duren Sawit, Jakarta Timur, menemukan ceceran e-KTP.
Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku prihatin dengan kedua kabar tersebut. Anggota Komisi III DPR ini menegaskan, bahwa persoalan KTP elektronik sudah memasuki tahap mengkhawatirkan.
“Memang persoalan e-KTP ini cukup mengkhawatirkan, karena sudah diakui bahwa blanko-blanko tersebut asli," ujar Dasco saat dihubungi, Senin (10/12/2018).
BERITA TERKAIT :Meski Diguyur Hujan, Dukcapil Penjaringan Tetap Gelar Pelayanan di Pos RW 17
Warga Kalideres Sumringah Rekam e-KTP Orang Sakit, Dukcapil Kecamatan Langsung Gerak Cepat
Ketua MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan) ini mengungkapkan berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, tercecernya KTP elektronik tersebut bukan hanya ditujukan untuk kepentingan Pemilu 2019 saja.
"Kami juga dari Direktorat Advokasi BPN Prabowo-Sandi juga sudah mendapatkan informasi-informasi yang cukup akurat dan ternyata apa yang dikhawatirkan ini lebih mengkhawatirkan dan apa yang terjadi sebenarnya," katanya.
Menurut Dasco, ada tujuan lain dari temuan tercecernya KTP elektronik yang berhubungan dengan keselamatan negara.
“Tetapi ada yang lebih dahsyat lagi menurut hasil investigasi kami yang bisa mengancam keselamatan negara. Namun sekali lagi informasi yang kami dapat itu akan kami dalami terlebih dahulu sebelum kami ekspose dan laporkan secara resmi kepada yang berwajib, aparat penegak hukum," paparnya.
Oleh karena itu, menurut Dasco kubu Prabowo-Sandi akan lakukan investigasi terhadap temuan tercecernya KTP elektronik. Invetigasi dilakukan karena temuan tercecernya KTP elektronik bukan kali ini saja terjadi.
Selain di Duren Sawit, kasus serupa juga pernah terjadi di sejumlah wilayah salah satunya Bogor, Jawa Barat. "Nah ini motifnya mesti kita lihat, dan hal ini juga termasuk materi investigasi yang sedang kami lakukan dengan saksama," tandasnya.