RN - Tidak ada politisi yang mati. Kalaupun terhenti tapi kiprahnya bisa terus bergerak.
Jatuh bangun sudah hal biasa dalam dunia politik. Seperti Ahmad Riza Patria alias Ariza. Mantan Wagub DKI Jakarta ini kini melenting dan menjabat sebagai Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.
Ariza akan membantu Menteri Desa Yandri Susanto usai diumumkan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Minggu (20/10). Walaupun saat menjadi koordinator pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, Ariza sempat dicap tidak kerja tapi hasilnya tetap memuaskan.
BERITA TERKAIT :Pernah Narik Ojol, Ini Tips Wamenaker Agar Driver Dapat Sewa Berlimpah
Sea Games Hingga Olimpiade Dikawal Wamenpora, Yang Cari Proyek Olaharga Bakal Amsiong
Pasangan Prabowo menang atas Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Jakarta. Padahal Jakarta disebut sebagai lumbung suara Anies Baswedan.
Banyak pihak menilai kalau Ariza bakal tamat, apalagi saat dia gagal nyaleg sebagai anggota DPR.
Ariza makin terpuruk saat dirinya sebagai Ketua Gerindra DKI Jakarta tidak mendapatkan tiket maju Gubernur di Pilkada Jakarta. Ariza sempat diajukan menjadi calon wali kota Tangsel bersama komedian Marsel.
Tapi lagi-lagi Ariza disuruh mundur dari pencalonannya di Tangsel dan disuruh menjadi ketua tim sukses Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta. "Saya nurut apa yang ditugaskan partai," tegas Ariza.
Diketahui, Ariza, pernah menjabat sebagai anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra periode yakni 2014–2019 dan 2019–2024. Pada periode pertama, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI.
Dia terpilih di daerah pemilihan Jawa Barat V setelah menang dengan perolehan 23.991 suara dalam Pemilu 2014.
Ariza pernah mencalonkan diri sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta jalur perseorangan mendampingi Hendardji Soepandji pada pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012.
Pasangan calon ini memperoleh suara paling sedikit yakni 85.990 suara atau 1,98 persen. Pada pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2020, ia diusung oleh partainya untuk menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dan berhasil mengalahkan Nurmansjah Lubis dengan perolehan suara 81 dari 100 anggota DPRD Jakarta.
Jiwa aktivis di dalam diri Ariza berawal saat dia gabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan menjadi Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dari tahun 1999 hingga 2002. Pada tahun 2002, dia terpilih kembali untuk menjabat sebagai Ketua DPD KNPI Jakarta.