RN - Istilah dalam pertandingan bola ada tinju tapi pertandingan tinju tidak ada pertandingan bola sering terbukti.
Saat pertandingan Persib vs Persebaya di GBLA Bandung, Jawa Barat merenggut korban jiwa. Penonton membludak di area stadion hingga menewaskan dua orang.
Dua bobotoh asal Bandung dan Bogor tersebut meninggal saat hendak masuk ke dalam Stadion GBLA Bandung untuk menyaksikan laga antara Persib versus Persebaya Surabaya kemarin.
BERITA TERKAIT :Timnas Vs Argentina Dikawal Ribuan Petugas, Suporter Jangan Rusuh Ya...
Hoa Minzy, Suporter Cantik Vietnam Bikin Gemes Warganet Indonesia
Kedua suporter itu sempat mendapat pertolongan pertama dari tim medis. Bahkan korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.
Dua orang Bobotoh meninggal dunia diduga karena terdesak kerumunan saat masuk ke Stadion GBLA Bandung. Polisi menyebut suporter yang hadir membludak bahkan yang tak punya tiket memaksa masuk.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Jonni Mardizal mengatakan insiden tersebut masih dalam proses investigasi kepolisian setempat. Setelah penyelidikan selesai, hasilnya akan menjadi evaluasi penyelenggara Piala Presiden 2022.
Ia menuturkan bakal segera berkoordinasi dengan PSSI dan PT LIB buntut dari insiden yang menewaskan dua bobotoh, Ahmad Solihin asal Cibaduyut, Kota Bandung, dan Sopiana Yusuf dari Bogor. Namun, pihak Kemenpora masih menunggu informasi lanjutan dari PSSI.
Sedangkan PSSI akan meminta laporan resmi dari panitia lokal dan aparat kepolisian terkait peristiwa nahas ini. Ketua PSSI Mochamad Iriawan juga meminta para pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Piala Presiden 2022 bisa bekerja maksimal dan bertindak dengan sigap.
Sudah 78 Yang Tewas
Penonton di laga Persib vs Persebaya ternyata melebihi kapasitas. Saat itu jumlah penonton mencapai 37.872 orang.
Artinya, 99,9% persen kursi penonton di Stadion GBLA terisi (kapasitas 38 ribu penonton), padahal peraturan di Piala Presiden 2022 kapasitas hanya boleh terisi 75 persen.
Di awal turnamen panitia juga menegaskan mereka hanya mencetak 19.000 tiket untuk tiap pertandingan. Dua bobotoh yang tewas adalah Sopiana Yusup dari Bogor dan Ahmad Solihin asal Cibaduyut.
"Bagi keluarga korban tetap kuat meski tidak ada resep khusus sesiap apapun menghadapi kehilangan, apalagi karena menonton sepakbola. Duka mendalam bagi korban dan keluarga yang ditinggalkan. Selamat jalan kawan, semoga Husnul Khotimah. Al Fatihah," demikian pernyataan mereka yang menyertai foto kedua korban.
Menurut data SOS, Sopiana dan Solihin merupakan korban ke-77 dan 78 yang meregang nyawa sejak Liga Indonesia digelar pada 1994.
Para korban meninggal karena berbagai sebab: bentrok dengan sesama suporter, bentrok dengan aparat, kecelakaan, juga karena insiden seperti dalam laga Persebaya vs Persib ini.
Persib Bandung, melalui lawan resminya, menyatakan bela sungkawa mereka atas kematian bobotoh. "Kami tentunya berbelasungkawa dan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya dua orang Bobotoh tersebut," demikian dikutip dari unggahan pada laman resmi Persib.
"Kami terus berkoordinasi secara intens dengan pihak yang berwajib, agar permasalahan ini dapat terselesaikan dengan baik."
Dalam laman instagramnya, Persib juga menampilkan sejumlah unggahan. Selain ucapan duka cita, dalam sejumlah unggahannya, Persib juga memperlihatkan kunjungan Manajer mereka, Umuh Muchtar ke rumah keluarga almarhum. Juga ada foto saat wakil mereka melakukan ziarah kubur.