RN – Presidensi G20 Indonesia pekan depan, akan menyelenggarakan pertemuan Sherpa ke-2 di Labuan Bajo.
Penyelenggaraan ini dilaksanakan back-to-back dengan pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri G20 di Bali yang saat ini sedang berlangsung (7-8 Juli 2022) dan pertemuan tingkat Deputi Keuangan dan Bank Sentral G20 pada 13-14 Juli 2022 di Bali.
Labuan Bajo dipilih sebagai tempat penyelenggaraan untuk mendorong pemulihan ekonomi dan mempromosikan Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata premium bagi turis mancanegara.
BERITA TERKAIT :Sri Mulyani Langsung Ke Prabowo, Airlangga Jadi Menko Perekonomian Banci?
Golkar Dapat 7 Menteri, Airlangga Yang Kerja Tapi Bahlil Yang Atur?
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri akan hadir pada sidang Sherpa ke-2, sekaligus akan memberikan opening remarks kepada para peserta sidang.
Pertemuan Sherpa ke-2 ini akan menjadi layaknya dirigen pada paduan suara dalam mengorkestrasikan berbagai isu substansi dalam pertemuan G20 di Sherpa Track, menyusul telah dilaksanakannya berbagai pertemuan Working Groups (WG) dan Engagement Groups (EG).
Co-Sherpa G20 Indonesia sekaligus Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi menyebutkan dalam satu tahun Presidensi G20 Indonesia, terdapat lebih dari 400 main events, side events, dan Road to G20 Indonesia, sehingga peran Sherpa sebagai “penunjuk jalan” dalam meramu substansi menjadi sangat krusial, terutama dalam jalan menyusun Leaders’ Declaration di Bali nantinya. Hingga November 2022 menjelang KTT G20, berbagai pertemuan akan semakin intensif mengingat puncak penyelenggaraan presidensi G20 Indonesia semakin dekat.
Pertemuan Sherpa ke-2 akan diselenggarakan secara hybrid dengan kegiatan persidangan utama diselenggarakan pada 10-11 Juli 2022 di Hotel Meruorah Labuan Bajo. Terdapat empat sesi yaitu (i) Global Health Architecture; (ii) Digitalization; (iii) Energy Transitions; dan (iv) Concrete Deliverables. Pertemuan akan dihadiri oleh 20 negara Anggota G20, 9 negara undangan, dan 10 organisasi internasional.
Rangkaian acara dimulai dengan Welcoming Dinner yang berlokasi di Kisik Ayana Beach Side Restaurant. Para delegasi akan disuguhi berbagai makanan nusantara dari JoyDay Yili Indonesia dan kopi unggulan Indonesia oleh Kapal Api Global, yang menemani pertunjukan berbagai tarian tradisional kontemporer nusantara. Menu yang disiapkan tersebut guna mendukung komitmen memperkenalkan khasanah kuliner lokal Indonesia ke panggung internasional.
Setelah penyelenggaraan persidangan hari pertama di 10 Juli 2022, pada sore harinya para Sherpa G20 akan dibawa ke acara Sherpa’s Talk dengan membawa konsep unik sofa talk di atas kapal yang berlayar di perairan Labuan Bajo.
Dua kapal akan disiapkan untuk mendukung pertemuan ini yakni Lako Sae dan Lako Dia yang akan membawa para delegasi melakukan pertemuan sambil menikmati keindahan perairan dan pemandangan Labuan Bajo.
Diharapkan konsep ini akan mencairkan suasana sehingga tujuan dari rapat dan kebersamaan antar anggota G20 dapat tercapai sesuai dengan tema utama yaitu Recover Together, Recover Stronger.
Pertemuan Sherpa ke-2 ini akan menghadirkan kegiatan site visit dan ekskursi yang dapat diikuti delegasi pada 12 Juli 2022. Agenda site visit dimulai dengan prosesi penanaman terumbu karang oleh para penyelam disertai penjelasan oleh Marine Biologyst Ayana Komodo. Para delegasi akan diberikan sertifikat sebagai bukti telah berkontribusi dalam pelestarian terumbu karang.
Acara selanjutnya para delegasi akan menuju Pulau Messah, tempat akan dilaksanakan peninjauan Solar Panel PLN dan penyerahan hewan kurban dari PT PLN kepada masyarakat setempat.
Sesmenko Perekonomian yang juga diamanahi sebagai Kepala Sekretariat Gabungan Sherpa Track dan Finance Track Susiwijono Moegiarso menyebutkan bahwa agenda showcase Solar Panel PLN di Pulau Messah merupakan salah satu bentuk tekad dan upaya Indonesia dalam transisi energi. Isu ini menjadi salah satu fokus utama pembahasan di Presidensi G20 Indonesia dan salah satu kunci jawaban dalam menyongsong masa depan yang lebih baik bagi bumi ini.
Para delegasi selanjutnya akan berlayar menuju Pulau Komodo, Pink Beach dan Pulau Padar. Para delegasi diajak untuk trekking menikmati keindahan Pulau Komodo sekaligus meninjau kegiatan konservasi satwa eksotis ini.
Rangkaian acara pertemuan Sherpa ke-2 juga akan diisi oleh lokakarya dan cultural performances. Pertunjukan musik tradisional Nusa Tenggara Timur, sasando dan pameran dari UMKM lokal akan mewarnai kegiatan ini.
Di akhir rangkaian acara, pertemuan Sherpa ke-2 akan ditutup dengan pelaksanaan Side Event: Seminar on Blue, Green and Circular Economy. Bertemakan “The Future Platform for Post-Pandemic Development”, seminar ini bertujuan sebagai tindak lanjut dari salah satu prioritas Presidensi G20 Indonesia yaitu transisi energi.
Seminar ini juga akan memperkenalkan kepada komunitas internasional terkait pentingnya pemanfaatan sumber daya yang ada untuk pengembangan ekonomi berkelanjutan setelah pandemi berlalu.
Berbagai persiapan untuk event kali ini telah dilaksanakan sejak Maret 2022 dimulai dengan penjajakan awal setiap kandidat venue pelaksanaan kegiatan sekaligus berkoordinasi dengan stakeholders setempat seperti Pemerintah Daerah, Kementerian/Lembaga terkait seperti Kominfo dan Kemenkes, bagian keamanan, kesehatan dan UMKM. Perhatian terhadap penanganan bandara terutama di Soekarno Hatta dan Ngurah Rai menjadi perhatian khusus sebagai bandara tempat transit kedatangan delegasi.
Panitia juga telah melaksanakan simulasi penyelenggaraan acara pada 27-29 Juni 2022, termasuk teknis jaringan internet dan pelaksanaan site visit mengingat metode ini baru pertama kali dilaksanakan selama rangkaian Presidensi G20 Indonesia. Penyelenggaraan pertemuan Sherpa ke-2 di Labuan bajo diharapkan akan mengulang kesuksesan Pemerintah dalam pertemuan Sherpa ke-1 di Desember 2021 lalu.