RN - Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo tengah jadi sorotan usai insiden maut terjadi di rumah dinasnya di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta.
Dua ajudannya, Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadir J) dan Bharada E terlibat baku disebut-sebut dipicu oleh pelecehan seksual terhadap istri Ferdyy Sambo. Dalam insiden itu, Brigadir J tewas dengan tujuh pelor di tubuhnya.
Di tengah penyelidikan kasus polisi tembak polisi yang sedang berjalan, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran bertemu dengan Irjen Ferdy Sambo. Pertemuan itu berlangsung di Mabes Polri, Rabu (13/7) malam.
BERITA TERKAIT :Wakapolri Ahmad Dofiri, Bongkar Kasus Ferdy Sambo Hingga Tumpas Gangster DIY
Judi Online Digandrungi Anak Muda, Biang Keroknya Influencer Dan Pasangan Murah Hingga Beking
Pada video berdurasi hampir satu menit yang beredar di media sosial itu, tampak Fadil sempat memeluk Ferdy Sambo. Sedangkan Ferdy Sambo seperti menahan haru dan tangisan.
Dimintai konfirmasi, Fadil Imran membenarkan dirinya bertemu dengan Ferdy Sambo. Kedatangan dia untuk memberikan dukungan.
"Saya memberikan support kepada adik saya Sambo agar tegar menghadapi cobaan ini," kata Fadil saat dihubungi detikcom, Kamis (14/7/2022).
Fadil tidak memerinci isi pertemuannya dengan Ferdy Sambo. Namun dia menyebut apa yang kini menimpa Sambo sebagai ujian yang bisa dialami siapa saja.
"Ini tidak mudah dan dapat menimpa siapa saja," terang Fadil.
Ferdy Sambo merupakan lulusan Akademi Kepolisian Angkatan 1994 dan adik angkatan dari Fadil yang lulusan Akpol 1991.
Guna mengungkap kronologi dan motif kejadian tersebut, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus yang dipimpin Wakapolri Komjen Polisi Gatot Eddy Pramono didampingi Irwasum, Kabareskrim, Kabaintelkam, Asisten SDM, Kompolnas serta Komnas HAM.