Rabu,  24 April 2024

Pasha Ungu Nyaleg Di Dapil 3 DKI, Emang Berani Lawan Para Politisi Sultan

RN/NS
Pasha Ungu Nyaleg Di Dapil 3 DKI, Emang Berani Lawan Para Politisi Sultan

RN - Sigit Purnomo alias Pasha Ungu mau maju sebagai Caleg PAN di Jakarta. Penyanyi ini akan bertarung di daerah pemilihan (Dapil) 3 meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

Diketahui, Dapil 3 dikenal sebagai nereka. Karena, di dapil ini politisi beken dan berduit alias sultan berada di Dapil 3.

Jika Pasha Ungu tidak kuat siap-siap saja dia terdepak.  Ketua Umum Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) ini mengaku akan maju sebagai anggota DPR.

BERITA TERKAIT :
Gagal Rebut Demokrat, Jhoni Allen Marbun Juga Gagal Melenggang Ke DPR
Caleg Setor Duit Dijanjikan Dapat Suara Banyak, Modus Tipu-Tipu Oknum KPU Jaktim?

"Saya mendapatkan perintah dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk menjaga kursi dari daerah tersebut. Di dapil tersebut sebelumnya ada perwakilan PAN di DPR dari Dapil 3 DKI Jakarta, untuk itu saya menjaga," kata Pasha Ungu usai bertemu kader BM PAN Aceh di Banda Aceh, Rabu (20/7/2022).

Pasha mengatakan, meski nantinya maju dari luar basis atau asalnya yakni Sulawesi Tengah, dirinya tetap optimistis bisa meraup suara dari DKI Jakarta dan melenggang ke Senayan

Apalagi, lanjut Pasha, masyarakat di DKI Jakarta hari ini sudah sangat heterogen, cukup berkembang, serta terdapat berbagai macam ras dan suku.

"Dan kami juga diuntungkan sebagai publik figur, yang mana seluruh masyarakat bisa dikatakan mengenal kami. Ini menjadi nilai tambah juga," kata mantan Wakil Wali Kota Palu itu.

Politisi Sultan

Dapil 3 DKI Jakarta dikenal sebagai politisi Sultan. Selain banyak duit, politisi di sana juga memiliki jaringan kuat ke bawah.

Sekelas Rahayu Saraswati Djojohadikusumo saja kalah. Keponakan Menhan Prabowo Subianto ini jeblok dan gagal masuk parlemen di Senayan.

Di Jakbar, Jakut dan Pulau Seribu dikenal sebagai basis PDIP. Dan PAN mendapatkan kursi di Dapil 3 karena figur kuat Abraham Lunggana alias Haji Lulung.

Haji Lulung wafat setelah dinyatakan oleh dokter kena penyakit jantung. Sebelum wafat, Haji Lulung keluar dari PAN dan balik lagi ke PPP.

Dari hasil yang sudah ditetapkan KPU, PDIP keluar sebagai pemenang kursi terbanyak dengan raihan tiga kursi atau total 669.632 suara. Kemudian di posisi kedua ditempati oleh Partai Gerindra dengan 344.131 suara.

Urutan ketiga diraih PKS dengan perolehan suara 295.143, diikuti oleh Partai Demokrat di posisi keempat dengan 133.666 suara, dan PAN di posisi kelima dengan 123.537.

Sementara untuk rangking perolehan suara perorangan, caleg PKS, Adang Daradjatun muncul sebagai peraih suara terbesar di DKI Jakarta III dengan perolehan 115.649 suara. Disusul Darmadi Durianto dari PDI Perjuangan yang memeroleh suara sebesar 105.243 suara.

Posisi ketiga ditempati oleh Caleg PDI Perjuangan lainnya Charles Honoris yang meraih suara besar dengan sebesar 102.408 suara. Pada posisi keempat ditempati oleh Kamrussamad dari Partai Gerindra dengan suara sebesar 83.562 suara.

Kemudian pada posisi kelima ada Abraham Lunggana dari PAN yang mencapai 69.782 suara. Pada posisi keenam ditempati oleh Ahmad Sahroni dari Partai Nasdem dengan jumlah 69.196 suara.

Sementara pada posisi ketujuh diisi oleh Efendi Simbolon dari PDI Perjuangan dengan suara sebesar 61.595. Pada posisi terakhir di posisi kedelapan diisi oleh Santoso dari Partai Demokrat dengan suara sebesar 34.449.

Sedangkan posisi tujuh dan delapan diisi masing-masing oleh Efendi Simbolon dari PDI Perjuangan dengan perolehan 60.204 dan Santoso dari Demokrat dengan perolehan 34.449 suara.