RN - Ketua KPU Jakarta Timur Tedi Kurnia lagi jadu sorotan. Tedi lagi jadi gunjingan soal dugaan kasus jual beli atau jubel suara.
Selain Tedi ada juga nama mantan KPU Jakarta Timur. Keduanya kini akan dilaporkan ke BPK dan PPATK.
Yang akan melaporkan ke BPK dan PPATK adalah Gerakan Mahasiswa Jakarta terkait adanya dugaan kuat suap jual beli suara dengan para caleg DPR/DPRD dapil Jakarta Timur pada Pileg 2024 yang baru lalu.
BERITA TERKAIT :Bolos Saat Paripurna DPRD HUT Kota Jakarta Ke-497, Pejabat: Caleg Gagal Malu
Aktivis Muda Jakarta (AMJ) aktivis Dwi Yudha Saputro juga mengancam akan melaporkan Tedi ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Yudha mengaku saat ini pihaknya sedang mengumpulkan bukti atas kasus dugaan jual beli suara itu.
Hingga berita ini diturunkan Tedi belum bisa dihubungi.
"Ketua KPU Hasyim Asy'ari aja dipecat, artinya DKPP bersikap adil dan transparan dalam sidang etik," ungkap Yudha kepada wartawan, Kamis (4/7).
Seperti diberitakan, banyak caleg DPRD DKI Jakarta di daerah pemilihan (Dapil) Jakarta Timur mengeluh suaranya mendadak hilang. "Suara mendadak hilang, kita lagi usut dan mau lapor ke DKPP," ungkap caleg dari Dapil Jakarta 4 (Cakung, Pulogadung dan Matraman).
Yang sempat gaduh ada di Dapil DKI Jakarta 6 meliputi Kecamatan Makasar, Cipayung, Ciracas dan Pasar Rebo. Begitu juga di Dapil DKI Jakarta 5 (Duren Sawit, Jatinegara dan Kramatjati).
"Data kita hampir lengkap, kita laporkan ke DKPP. Suara saya juga mendadak hilang," beber salah satu caleg Golkar yang namanya enggan disebutkan.