Jumat,  22 November 2024

Caleg Setor Duit Dijanjikan Dapat Suara Banyak, Modus Tipu-Tipu Oknum KPU Jaktim?

RN/NS
Caleg Setor Duit Dijanjikan Dapat Suara Banyak, Modus Tipu-Tipu Oknum KPU Jaktim?
KPU Jaktim.

RN - KPU Jakarta Timur (Jaktim) dan KPU DKI Jakarta lagi jadi sorotan. Adanya oknum komisioner yang bermain ke caleg mecuat.

Tak tanggung-tanggung, si caleg menyetor duit dari ratusan juta hingga miliaran rupiah. Yang jadi korban adalah caleg DPRD DKI Jakarta maupun DPR RI yang bertarung di daerah pemilihan atau Dapil Jaktim.

Si oknum KPU mengumbar janji akan memberikan suara kepada caleg jika setor duit. Aksi penipuan itu diungkapkan Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem DKI Jakarta, Mohamad Ongen Sangaji.

BERITA TERKAIT :
Surya Paloh Ngaku Ingatkan Anies Jangan Maju Pilkada DKI
Bukan Cuma Dijegal, Karir Anies Mau Dibikin Tamat...

"Para caleg yang gagal lolos itu diiming-imingi bisa meraih suara besar asalkan menyetorkan uang miliaran rupiah. Tapi ternyata itu hanya janji manis," kata Ongen kepada wartawan, Jumat (8/3).

Menurut Ongen, komunikasi antara sejumlah caleg dengan oknum komisioner penyelenggara Pemilu 2024 itu sudah dilakukan sejak 4-5 bulan sebelum pencoblosan 14 Februari 2024.

Oknum komisioner itu juga melibatkan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

"Ada caleg yang benar-benar meraih suara gede dan lolos, namun banyak caleg yang harus gigit jari karena raihan suaranya cuma sedikit," kata Ongen.

Modus mereka adalah, lanjut Ongen, melibatkan PPK dan PPS, dimana  saat seleksi KPPS yang berjumlah 7 orang dijanjikan lolos asalkan mengikuti perintah mereka. Setiap orang membawa lima orang atau lebih di setiap TPS dengan jumlah transaksi per orang tergantung kesepakatan.

"Bayangkan di Jakarta Timur ada 22 ribu lebih TPS. Tapi ada juga yang terang-terangan ditipu dengan modus seperti ini," kata Ongen.

Dalam melakukan aksinya, menurut Ongen, juga terlibat bekas komisioner KPU DKI periode sebelumnya. "Pemilu di Jakarta Timur betul-betul kotor. Pelakunya harus ditindak tegas," kata Ongen.

Ongen berharap Bawaslu Jakarta Timur, Bawaslu DKI Jakarta, dan Bawsaslu RI serta Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) segera turun tangan untuk 'membersihkan' KPU Jakarta Timur dan KPU DKI Jakarta dari oknum-oknum yang telah mengotori proses demokrasi.

"Kami juga sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk dibawa ke penegak hukum karena unsur pidananya," kata Ongen.

Di sisi lain, Ongen berharap Bawaslu membuka ruang bagi caleg-caleg yang tidak lolos dan sudah mengeluarkan modal miliaran rupiah untuk melapor dan dilindungi dari penerapan sanksi.

Ongen juga berharap dalam menghadapi gelaran Pilkada DKI Jakarta, oknum penyelenggara pemilu yang telah bertindak curang agar diberhentikan.