RN - Garut, Jawa Barat dilanda hujan deras dan banjir bandang. Ibarat Film 2012 kiamat, sebanyak 43 rusak diterjang banjir bandang.
"Mirip Film 2012 yang kiamat itu, hancur semua," keluh warga, Kamis (21/07).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau lokasi banjir bandang Garut di Kecamatan Banyuresmi, Kamis (21/7/2022).
BERITA TERKAIT :Bakal Dihajar Hujan, Warga Jakbar Harus Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Banjir
Jakarta Bakal Hujan Lagi, Siap-Siap Macet Horor
"Ini adalah salah satu titik dari 43 titik yang jembatannya hancur," ungkap pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut, seperti dilansir detikJabar.
Kang Emil mengatakan, proses perbaikan 43 jembatan tersebut sudah mulai dilaksanakan. Perbaikannya akan berlangsung hingga empat bulan ke depan.
"Dalam empat hari, akan selesai jembatan sementara. Menunggu empat hari, sudah saya tugaskan forkopimda, relawan untuk menyeberang kan anak-anak naik perahu seperti yang saya lakukan barusan," katanya.
Saat ini, di lokasi-lokasi perkampungan warga yang jembatannya hancur diterjang banjir sudah dibangun jembatan sementara.
Hujan deras mengguyur wilayah Lereng Gunung Muria yang menjadi hulu sejumlah sungai di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Derasnya hujan menyebabkan tanggul beberapa sungai jebol dan memicu banjir bandang bak 'tsunami kecil'.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan hujan deras itu terjadi pada Rabu (13/7/2022) malam hingga Kamis (14/7/2022) dini hari. Tanggul yang jebol itu menyebabkan air mengalir deras ke permukiman penduduk.
"Petaka itu terjadi ketika sebagian besar penduduk terlelap. Air bah menyapu beberapa rumah warga, bak 'tsunami kecil' yang menghantam tanpa pandang bulu. Pada saat kejadian tengah malam itu, terhitung ada belasan rumah yang hanyut terbawa arus banjir bandang," ujar Abdul dalam keterangan tertulis, Jumat (15/7/2022).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati bersama unsur pemerintah Kabupaten Pati datang ke lokasi pada keesokan harinya. BPBD Pati menemukan beberapa titik tanggul yang jebol dan menjadi penyebab banjir bandang.
BPBD Kabupaten Pati menemukan ada satu titik tanggul sungai yang jebol dengan panjang kurang lebih 25 meter di Desa Bulumanis Kidul. Akibatnya, enam rumah hanyut dan 11 rumah rusak ringan hingga sedang.
Sementara itu di Desa Tunjungrejo, sebanyak tujuh rumah warga lenyap tersapu banjir bandang setelah tanggul Sungai Sat jebol. Sedangkan tujuh rumah lainnya mengalami rusak berat.
Tanggul itu sebelumnya pernah jebol pada Senin (27/6) dan telah diperbaiki, tapi hujan deras yang mengguyur Kamis (14/7) tengah malam itu menyebabkan tanggul jebol lagi.
Banjir bandang itu telah berdampak di 26 desa yang terbagi di empat kecamatan. Sedikitnya, 42 rumah rusak dengan rincian enam rumah hanyut, 11 rumah rusak ringan-sedang di Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso.
Kemudian tujuh rumah hanyut dan tujuh rumah rusak berat di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Margoyoso, dan Kecamatan Pati ada 11 rumah rusak berat. RSU Soewondo juga tergenang air hingga masuk beberapa ruang dan sempat mengganggu pelayanan kesehatan. Kantor DP3AKB juga tergenang.
Ada 55 jiwa dari 14 KK di Desa Bulumanis. Sebelumnya, ada 425 warga Kelurahan Kalidoro yang mengungsi di Masjid Kalidoro, namun saat ini telah kembali ke rumah masing-masing.
Belum ada laporan mengenai korban jiwa. Dapur umum juga telah didirikan di tiga titik, yakni di Kantor Dinas Sosial, Balai Desa Bulumanis Kidul, dan kediaman Kepala Desa Tunjungrejo.
Kebutuhan logistik bagi pengungsi juga telah disalurkan. Selain itu, tim gabungan bersama masyarakat telah bergotong-royong membersihkan sisa sampah dan lumpur akibat banjir bandang.
"Masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan bantaran sungai agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam, maka diimbau agar evakuasi sementara secara mandiri ke lokasi yang lebih aman," ujarnya.