RN - Anggota DPRD Provinsi Maluku, Edwin Adrian Huwae menilai Bupati Maluku Tengah (Malteng), Tuasikal Abua hanya basa-basi terkait pemulangan pengungsi Kariu.
Orang nomor satu di Malteng tersebut, sempat melontarkan pernyataan, bahwa pada tanggal 1 Agustus 2022 dipastikan pengungsi Kariu akan dikembalikan ke daerah asalnya, namun kenyataan molor ke bulan depan.
“Jujur saja, saya sangat menyesalkan sikap Pemprov Maluku dan Pemkab Malteng, yang sepertinya hanya berbasa-basi, terkait pemulangan pengungsi Kariu. Ingat, bahwa warga Kariuw sementara menantikan kepastian, kapan mereka akan dipulangkan," tegas legislator Dapil Malteng ini, Senin (1/8/2022).
BERITA TERKAIT :Banjir Jakarta, 47 Warga Ngungsi 4 RT Terendam Puluhan Jalan Tergenang
Loris Karius Lagi Apes
Pemkab, menurut Huwae, seolah-olah mengabaikan warga Kariu yang masih berada di tempat pengungsian di Desa Aboru, Pulau Haruku. Ia meliha Bupati Tuasikal tidak serius untuk memulangkan warganya.
“Ingat, bahwa pemimpin itu milik rakyat, karena mereka dipilih oleh rakyat. Kita seharusnya melihat kondisi masyarakat, dan jangan memilah-milah dengan latar belakang tertentu,” ucap Huwae.
Ia menekankan, otoritas pemerintah dan semua stakeholder yang terlibat seharusnya memastikan penanganan pengungsi Kariu, seperti bantuan kepada mereka.
"Menurut saya, pengungsi Kariuw butuh suatu kebijakan dari pemerintah daerah, untuk ditangani secara baik itu dalam segi pendekatan kemanusiaan. Jangan lupa, ada 1.000 lebih warga NKRI yang hidup dalam kondisi yang memprihatinkan,” tandas Huwae.