Minggu,  24 November 2024

Kepala Jaksa Militer Solo Ini Tak Menyangka Terima Gelar Kehormatan dari Keraton Surakarta

Tori
Kepala Jaksa Militer Solo Ini  Tak Menyangka Terima Gelar Kehormatan dari Keraton Surakarta
Kanjeng Raden Aryo Tumenggung (KRAT) Andi Putu Hamka Wiryonegoro/dok pribadi

RN - Sejak pukul 19.00 WIB, kompleks Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa, Keraton Surakarta Hadinigrat mulai dipenuhi para sentono dalem dan abdi yang mengenakan busana adat Jawa lengkap atau jawi jangket. 

Mereka mengikuti upacara wisuda penyerahan partisara kekancingan berisi gelar sesebutan paring dalem dari Keraton Mataram Surakarta, yang digelar Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta.

Upacara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya'. Memasuki acara utama, Ketua LDA Keraton Surakarta, Gusti Kanjeng Ratu Wandansari naik di atas panggung melaksanakan wisuda dengan menyerahkan partisara kekancingan dan kalungan samir oleh Putera Sulung PB XIII KGPH Mangkubumi. 

BERITA TERKAIT :
Panglima Agus Bongkar Pasang Jabatan Jenderal TNI 
Gratiskan Tiket Masuk Bagi Prajurit, Ancol Apresiasi HUT TNI KE-79

Dalam acara ini, wisudawan diberikan kenaikan pangkat, gelar dan nama kehormatan dengan tingkatan yang berbeda-beda sesuai jasa dan pengabdiannya. 

Gusti Kanjeng Ratu Wandansari atau yang akrab disapa Gusti Moeng berpesan agar para wisudawan berperan aktif melestarikan kebudayaan Keraton Surakarta.

Di antara penerima partisara kekancingan pada Minggu (7/8/2022) malam itu, terdapat perwira militer, Mayor Chk Andi Putu Hamka yang mendapatkan gelar kehormatan Kanjeng Raden Aryo Tumenggung (KRAT) Andi Putu Hamka Wiryonegoro. 

Perwira muda keseharian bertugas sebagai kepala Jaksa Militer/UPT Oditurat Militer kota Solo ini dianggap telah memberikan kontribusi dan dedikasinya dalam penegakan hukum di wilayah Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen dan Boyolali. Andi Putu dianggap turut memberikan rasa keadilan bagi masyarakat di wilayah tersebut.

"Saya tidak pernah memimpikan akan mendapat gelar KRAT dari Keraton Surakarta ini. Sebagai prajurit yang ditempatkan bertugas di selama dua tahun belakangan di Surakarta, saya sudah rutin mengunjungi keraton dan jejak sejarahnya termasuk ke situs Perjanjian Giyanti, keraton lama Kartasura, makam Imogiri yang ini semua membuat sampai pada kesadaran betapa kita berutang untuk melestarikan warisan sejarah ini," tutur pria asal Palembang tersebut. 

Menurut dia, perjalanan kerajaan Mataram dan Kasunanan Surakarta adalah bagian yang mengisi sejarah dan membangun kebudayaan bangsa Indonesia setidaknya hampir selama 300 tahun. "Sehingga merupakan suatu kehormatan untuk saya menjadi bagian keluarga besar keraton Surakarta Hadiningrat. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Keraton Surakarta," ujar Andi Putu.

Sebelum partisara kekancingan dibagikan kepada pemilik nama yang disebut juru pambiwara, terlebih dahulu dibacakan sumpah ”Prasetya Suwita” di Keraton Mataram Surakarta.

Pangarsa Punjer Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (Pakasa) KPH Edy Wirabhumi dalam sambutannya juga mengajak seluruh wisudawan agar bersama-sama  melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia termasuk budaya luhur Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Ia  juga mengajak agar seluruh kawula muda keraton menyambut dan mendaftarkan diri dalam program komponen cadangan Kementerian Pertahanan.