Jumat,  29 March 2024

77 Tahun Merdeka, Kekayaan Negara Tak Lagi di Tangan Rakyat 

Tori
77 Tahun Merdeka, Kekayaan Negara Tak Lagi di Tangan Rakyat 
Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalaitti/Dok pribadi

RN - Hari Kemerdekaan ke- 77 Republik Indonesia diharapkan tidak hanya terbatas pada sebuah perayaan. Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti mengajak masyarakat untuk menemukan makna kemerdekaan hakiki. 

"Saya mengajak seluruh masyarakat agar merayakan kemerdekaan jangan terbatas pada euforia semarak hiburan semata, namun kita harus mampu mendapatkan nilai-nilai yang substantif dari sebuah perayaan kemerdekaan," ujar La Nyalla, dikutip hari ini. 

Senator asal Jawa Timur itu menilai euforia menandakan seolah-olah sudah merdeka sepenuhnya. Padahal, di balik kesemarakan tersebut masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. 

BERITA TERKAIT :
Empat Senator Jakarta (DPD RI), Happy Djarot Betot Suara Banteng 
Suami Istri Nyaleg, Happy Djarot Lebih Hoki Dari Eks Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat

Oleh karenanya, ia mengajak setiap orang untuk bersama-sama menuntaskan pekerjaan rumah bangsa ini. 

"Caranya dengan pikiran, imajinasi dan gagasan untuk memperbaiki sistem negara yang saat ini banyak ketidakberpihakan kepada masyarakat kecil," kata La Nyalla. 

La Nyalla tak masalah perayaan kemerdekaan Indonesia dengan berbagai lomba-lomba. "Namun, kita jangan terlena dan terlalu bahagia, sebab kebahagiaan itu sesungguhnya apabila negara sudah mampu mengentaskan angka kemiskinan, memberantas kebodohan dan masyarakat menjadi lebih sejahtera, baik secara materi maupun spiritual," pesannya. 

Sebab, menurut dia, yang terjadi saat ini tidak seperti itu. Bangsa Indonesia masih harus bekerja keras mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Saat ini, bangsa ini belum sepenuhnya merdeka dari kemiskinan. Sebab, penguasaan kekayaan negara tak lagi berada di tangan rakyat, melainkan diserahkan kepada mekanisme pasar sebagaimana mazhab kapitalisme," tegasnya.  

Pun halnya dengan kedaulatan rakyat yang tak lagi berada di tangan rakyat. La Nyalla mengajak masyarakat untuk merebut kembali hak mereka sebagai pemilik kekuasaan tertinggi. 

"Oleh karenanya, kita harus berjuang bersama-sama mengembalikan kedaulatan rakyat kembali ke tangan rakyat," kata La Nyalla